Langsung ke konten utama

SMS

Siang hari yang sangat panas di pertengahan bulan Juli, ya sangat panas. Saya merasa jadi dendeng berambut keriting yang siap di santap. Ada apakah dengan aku hari ini? Cih pertanyaan konyol yang hampir setiap posting pasti di ucapkan, ada banyak hal terjadi tentunya. Aku malas mendiskripsikan satu-satu, namun aku akan menceritakannya pada kalian garis besarnya.


Salah satu kebiasaan seruku akhir-akhir ini adalah mencatat buku sms. Kalian tahu apa yang aku maksud, itu tuh menulis inbox yang masuk dalam hape di pindah ke buku harian. Bisa dibilang salah satu pengarsipan kejadian hidup yang cukup konvesional, sms mungkin bagi banyak orang hanya salah satu media komunikasi sederhana. Pesan-pesan konyol sepert “kmuh dimana”, “bentar lagi otw nih”, atau “mas mujix, I miss you”. Ketika kita memandang sms tersebut sebagai suatu hal yang sangat remeh maka hal itu akan menjadi remeh dan tidak bernilai. Namun jika kita melihat sisi lain dari sms maka banyak hal yang bisa di perbincangkan.


Kebiasaan lucu ini aku peroleh dari seorang teman yang bernama Arumania (kalian inget sesosok pemuda berwajah tua yang selalu bersemangat itu kan?). dia adalah manusia ajaib yang katanya ketika lahir berbau sangat harum, titisan putri cantik yang terjebak dalam tubuh seorang bapak-bapak. Arumania sangat suka menjadwal sesuatu, dia menata banyak hal dan mengagendakan semua kegiatan yang dia ikuti. Salah satu hal yang menarik dari dia adalah kebiasaannya mencatat pesan sms dari siapapun di hapenya. Sikap uniknya itu dimulai (katanya) awal 2008 silam, 3 jilid buku tebal sms telah dikumpulkan sejak tahun itu. Aku kurang tahu apa alasannya namun alasan itu kurasa tidak begitu jauh dengan alasanku menulis blog.

Kuakui aku menulis blog ini lebih bermaksud untuk mendokumentasikan apa saja yang terjadi dalam hidupku. Aku bahkan tidak tahu sampai kapan kebiasaan menulis ini bisa terus berlanjut, namun aku sangat menyukainya. Kembali ke buku sms, iseng-iseng aku pernah membaca salah satu smsku di buku smsnya arumania. Di dalam sms itu aku sedang stress, kau terbahak-bahak, 3 tahun yang lalu ternyata aku sama saja, masih suka galau, sambat dan tentu saja pusing gara-gara hal yang sepele. Sensasi seru ketika mambaca smsku ini ternyata menginspirasiku untuk menulis ulang semua sms didalam hape buntut ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menyalin semuanya, total ada hampir 78 pesan masuk yang aku tulis.


Sms dari berbagai macam manusia-manusia yang membuatku hidup, semisal sms seru dari Popok, sms galau dari Feri, sms mutiara dari mas Ryan dan Sitha, dan tentu saja sms penyemangat dari diriku sendiri. Berbagai kejadian penting dalam hidupku ada dalam sms tersebut, hanya saja untuk kurun waktu 2 tahun silam, semua pesan tersebut tidak sempat aku tulis ulang dikarenakan hapeku yang dulu lenyap entah dimana. Sial!!! Aku benar-benar emosi, seperti biasa hal tersebut disebabkan keteledoranku dalam melatakkan barang (dan sepertinya aku memegang rekor soal ceroboh di dalam keluarga sutarno).

Dulu memang aku tidak suka menulis sms, lebih tepatnya tidak kepikiran, namun setelah kejadian raibnya hape tersebut aku mulai berpikir ulang. Aku harus segera menulis semua pesan tersebut, aku tidak mau waktuku tidak terlacak lagi gara-gara kehilangan hape, dan aku juga tidak mau hidupku tidak berbekas didunia yang serba cepat ini.


Kurasa cukup banyak manusia diluar sana yang tidak memperdulikan pentingnya mengarsipkan apapun, dan kurasa memang tidak penting. Hanya saja jika kita berbicara soal eksistensi seorang manusia, maka kita dapat melihat seberapa eksis manusia tersebut melaui jejak apa saja yang dia tinggalkan. Jejak itu bisa berwujud apa saja, apakah itu melalui kekaryaan, sumbangsih dalam hal pemikiran, mengarsipkan banyak hal lewat tulisan, maupun memberikan perubahan yang signifikan dan bermanfaat untuk khalayak ramai.


So, setiap orang adalah pembuat sejarah, maka buatlah sejarah itu dari hal-hal yang kecil:)



Mujix
sedang menanti SMS dari Tuhan
Solo, 11 Juli 2011

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...