Langsung ke konten utama

Detail in the fabrics


Ini adalah sebuah cerita tentang perjalanan, Malam itu berjalan seperti biasanya. Langit masih gelap pekat, tak ada bintang, hanya ada bulan sepotong bersinar dengan lemah di atas sana. Saat itu aku tengah berada di daerah Kendal, dan waktu telah menginjak jam 2 dinihari, hanya melintas saja dan segera berlalu. Perjalanan menuju kota bogor kurasa bakal tersendat lagi, setelah kuhitung dengan kasar, kurasa lebih dari 4 kali bis yang aku tumpangi ini terhenti gara-gara perbaikan jalan dan kemacetan. Namun, untuk kali ini, bis melaju dengan cukup cepat kearah barat. Ke sebuah kota hujan dimana ada harapan dan impian yang harus aku jemput.

Ini adalah sebuah cerita tentang perjalanan ,di dalam bis ekonomi  ini terlalu banyak manusia. Sesekali aku menengok kebelakang untuk memperhatikan penumpang lain. Di belakangku ada seorang nenek lansia yang kadang berteriak dan mencolek kepala atau pinggangku, cukup membuatku terganggu. Nenek tua itu ditemani seorang bapak paruh baya yang cukup emosional. Beberapa kali aku mendengarnya menghardik nenek tua tersebut dengan amarah, gara-gara si nenek pengen buang air kecil. Ada drama menyebalkan ketika aku melihat bapak paruh tua itu menarik dengan sedikit kasar nenek tua itu menuju toilet di belakang. Aku tidak tahu apa hubungan mereka, kurasa anak dan ibu, atau menantu dan keponakan, atau mungkin orang lain dan orang lain. Entahlah

Ini adalah sebuah cerita tentang perjalanan , semenjak kecil aku sangat suka duduk di kursi pinggir dekat jendela. Dahulu ketika pertama kali ke bogor atau Jakarta, aku sering mabuk kendaraan gara-gara melihat pemandangan diluar kaca. Bagi mujix kecil dunia di luar keca jendela bis adalah imajinasi baru akan tempat baru yang belum pernah terjelajahi. di sebuah perjalanan kita akan bertemu dengan pemandangan pemukiman dan non pemukiman. Pemukiman adalah suasana hiruk pikuk kota atau desa dengan segala aktivitasnya, namun ketika kalian telah menginjak pukul 12 malam keatas, untuk beberapa tempat, kota itu akan terlihat kosong dan lengang. Non pemukinan biasanya berupa hutan rimba atau areal persawahan, kalian hanya akan menemui pemandangan ini selepas perbatasan kota

Dulu aku sering berimajinasi, di rimbunnya hutan tersebut ada monster yang menerkam bis kami di ujung jalan, ternyata hingga hari ini moster itu belum pernah muncul untuk menerkam bis yang aku tumpangi ataupun memperlihatkan sosoknya.

Ini adalah sebuah cerita tentang perjalanan , Sekedar untuk kalian ketahui malam ini aku benar-benar muak dengan hidupku, sebegitu kompleksnya hingga akhirnya aku memutuskan pergi ke bogor. Pergi ke kota hujan, pergi sendirian dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Manusia adalah makhluk yang katanya di ciptakan oleh Tuhan paling sempurna. Untukku saat ini, semua itu hanya bohong belaka. Kata ‘sempurna’ itu hanya di ciptakan oleh spesies manusia agar mereka merasa lebih berhak untuk menguasai semesta dan seisinya. Kata ‘sempuna’ bagiku seperti kotoran sapi yang masih hangat dan kemudian di sebut pupuk paling bagus oleh para petani organik. Tak ada manusia yang sempurna, tak ada mahkluk yang sempurna. Semua hal di alam raya yang rumit ini sebenarnya sangat sederhana. Ketika semua mahkluk tuhan menjalankan perannya sesuai kitab takdir, maka sempurnalah semua makhluk dan seisi alam semesta. Sesederhana itu.

Ini adalah sebuah cerita tentang perjalanan, dan aku berharap semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak salah arah dan masih terus berharap agar semuanya baik-baik saja. Perjalananku sudah mencapai ujung setengah. Setengah jam lagi aku akan bertemu ibuku, ayahku dan adikku.


Mujix
Kendal, 30 Juni 2012

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...