Langsung ke konten utama

Today is Friday

hari ini adalah hari jumat. awal pencapaian terkerenku semester ini adalah kuliah lagi dengan bayar semesteran pake uang sendiri. yup, setelah bekerja gak jelas di sebuah restoran fast food sebagai desainer 'banjelan', akhirnya kemarin gajian juga. walaupun hasilnya gak seberapa dan membuat keki banget, setidaknya dari job kemarin aku belajar banyak hal tentang desain, rebranding, dan menata jadwal. dua bulan kemarin benar-benar seperti neraka, walau ada beberapa hari yang bolong-bolong, neraka tetaplah neraka. aku harus susah payah mengejar selera (atau lebih tepatnya aturan-aturan umum desain) personal rekanku yang cukup tinggi. benar-benar cukup tinggi dan membuatku tersadar, aku harus belajar banyak tentang desain dan seni rupa.

ada banyak yang bisa aku maklumi dalam kerjaan tersebut, okey balik ke topik. gajian kemarin bener-bener gak sesuai harapan, dan untung saja 3 hari sebelumnya aku menjadi juri lomba desain grafis tingkat SMK di Kabupaten sragen, berkat koneksi di jejaring sosial, akhirnya aku terdampar dengan gaul di daerah Gemolong. penjurian itu berlangsung seharian, dan panasnya minta ampun, tapi untungnya gak nyampe sakit atau masuk angin. honor dari penjurian lomba tersebut akhirnya aku pake buat bayar kuliah, di gabungin sama gaji desainer 'banjelan'. yah aku ahrus bersabar sejenak untuk membeli laptop ataupun nabung buat pameran tunggal komik.

ketika sampai di Akademik ISI Solo, perasaanku acak adut saat mengambil uang dari dopet. yup, uang hasil kerja rodi itu akhirnya ludes di tangan mbak-mbak bermake up menor. walau acak adut, tadi pagi aku tersadar, tak ada sesuatupun pilihan yang sia-sia di dunia ini. kuliah yang tertunda hampir 3 semester itu akan segera kuselesaikan. soal rejeki dan uang gaji atau apapun yang membuat keki tadi malem mendadak lenyap,  sudah deh, saatnya fokus ke agenda lagi.

Mujix
pengen segera
ngerjain sisa komik Lemon tea
chapter 3 'the greatesman'
Solo, 07 september 2012

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...