Langsung ke konten utama

Kenangan yang Menyenangkan

Aku enggak tahu harus bercerita apa lagi di postingan ini. Beneran, beberapa hal yang penting sudah aku tulis via twitter. Beberapa sudah ter-dokumentasikan di FB. Sisanya aku biarkan menggumpal di pikiran.

Entah kenapa akhir-akhir ini aku agak susah untuk mendongeng tentang apapun. Buat yang ingin bertanya kabar, intinya keadaanku baik-baik saja. Punggung sedikit ngilu gara-gara kerja bakti kemarin. Kurasa mengangkat adukan semen dan pasir dengan tubuhku yang rapuh ini bukan pilihan bijak saat kerjaan mulai menggila.

Aku masih sibuk dengan banyak hal. Beberapa hal sangat penting, dan beberapa hal lainnya mungkin terlihat  useless di mata orang lain. Dan seperti biasa, aku tidak perduli.

Semakin ke sini, semakin banyak hal yang berubah di sekitarku. Satu hal yang paling mencolok terlihat adalah usia. Hari ini adalah hari terakhirku di usia 27 tahun. Tinggal dua tahun lagi menuju usia kepala tiga. Mengkhawatirkan.

Aku mungkin salah satu dari sekian pria yang mengkhawatirkan hal yang keliru. Pria-pria di luar sana mungkin gelisah mengenai pasangan, uang yang belum lancar, atau status sosial yang tak kunjung membaik.

Aku juga mengkhawatirkan hal-hal seperti itu. Namun ada satu topik lagi yang menggangguku akhir-akhir ini. Tema sensitif itu bernama 'kenangan'.

Tadi malam aku terus terjaga dengan pikiran kemana-mana. Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya aku tidak memiliki kenangan menyenangkan yang terlalu banyak. Apalagi jika ditanyakan secara jujur kepada diri sendiri. Ada beberapa namun tidak terlalu banyak.

Sial. Nulis postingan melalui gawai memang praktis tapi rawan salah ketik.

Mujix
Semoga dilancarkan dan diberi yang terbaik. Gusti Allah (kalau beneran ada) ora sare. Amieeen!
Simo, 21 Oktober 2016

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...