Langsung ke konten utama

Roda di Kandang Hamster.

Jika ada yang bilang kalau 'urip kui mung mampir ngombe', bisa diartikan kalau dia seorang pemabuk. Jika dia tidak mabuk minuman keras, setidaknya dia mabuk keadaan (mendem kahanan), mabuk wanita (mendem wedokan), atau setidaknya mabuk cairan printer saat dikejar deadline setor revisi skripsi. Nah. Itu. Aku banget.

'Urip kui mung mampir nggambar!'. Ya, 'menggambar'! Bukan 'minum'! Kata 'minum' memiliki sebuah premis atau motivasi yang jelas, yaitu 'haus'. Satu kata penting yang tidak dituruti maka kematian adalah jawabannya.

Padahal, semua manusia hidup di dunia ini berawal dari ketidaktahuan. Yak, mereka datang tiba-tiba tanpa tujuan yang jelas dan diprogram untuk selalu 'haus' akan sesuatu.

Mungkin itulah sebabnya pepatah yang beredar selalu memakai kata 'ngombe'! Bukan 'ngantor', 'ngomong',  apalagi 'nggambar'. Kenapa? Karena menggambar adalah sebuah aktivitas yang sulit.

Jangan pernah menyuruh 'orang yang tidak bisa menggambar' untuk menggambar. Karena buatnya aktivitas tersebut merupakan mimpi buruk.

Kecuali 'orang yang tidak bisa menggambar' itu memiliki keinginan untuk menggambar. Yah. Keinginan saja sudah cukup. Skill bisa diperoleh dengan kerja keras, namun keinginan hanya bisa didapatkan oleh hati yang mawas diri.

Beberapa orang mengartikan 'keinginan' dengan kata 'passion', 'alasan', 'panggilan jiwa' atau setidaknya 'motif'. Tanpa hal tersebut, seorang seniman besar hanya akan menjadi pecundang untuk dirinya sendiri. Apalagi jika kamu belum menjadi seorang 'seniman besar'. Meeeehhhh.

Kehidupan seseorang yang kehilangan passion bisa diibaratkan hamster yang tengah berlari di lingkaran besinya. Monoton. Hanya ada rasa lapar dan sebuah pelarian tiada henti.

Nah apa yang akan terjadi jika hamster itu kamu?

Mujix
Sedang berada di Sriwedari.
Nonton Koes Plus dan mencoba meluruskan banyak hal.
Mujix, 3 November 2016

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...