Langsung ke konten utama

Review Dragon Ball Super. Arc Black Goku

Siapa pembaca blog ini yang mengikuti anime Dragon Ball Super? Karya besar guru idolaku ini -Akira Toriyama- perlahan mulai memasuki babak baru, yaitu babak turnamen antar semesta yang diprakarsai Zeno Sama. Buat yang belum tahu, Zen-chan atau Zeno Sama adalah dewa tertinggi dan terkuat di semesta Dragon Ball Super, padahal bentuknya bulet mungil dan cute gituh.

Banyak penggemar Dragon Ball yang kurang puas dengan serial ini. Emang sih beberapa hal semacam animasi dengan gambar yang payah, sering nongol di tiap episode. Meme mengenai topik ini banyak nongol di berbagai situs. Banyak penggemar yang kesal dan meluapkan kekecewaan tersebut di banyak kesempatan. Belum lagi beberapa episode tambahan di luar babak utama, yang menurut mereka mempunyai cerita yang remeh.

Yah. Namanya juga filler Kang. Tapi menurutku pribadi, babak utama di Dragon Ball Super memang tidak se-greget Dragon Ball Z. Misalnya arc Black Goku.

Sebenarnya aku sudah cukup bosan bertemu dengan banyak karakter yang 'Goku Banget'. Kalau dihitung ada kali 5 karakter yang sama persis dengan tokoh utama ini.

Songoku, Songoten, Bardock, Tuffles, dan Black Goku.

Menyebalkan. Namun disatu sisi, konflik ini sangat menarik untuk ditonton.

Harus kuakui, fisik Songoku yang dihuni oleh Zamas ternyata bisa menciptakan sebuah tokoh antagonis yang sangat berkarakter. Aku langsung terpana melihat Songoku versi villain ini.

Plot cerita yang dibangun babak ini sangat menakjubkan. Arc Black Goku adalah babak paling rumit di sepanjang anime legendaris ini muncul. Hal-hal semacam tokoh misterius, perpindahan lini masa tokoh, hingga pertukaran cerita antar semesta membuat babak ini sangat layak ditunggu.

Sejak babak ini dimulai, episode demi episode terpapar dengan sangat menarik. Misteri demi misteri terkuak dengan sangat brilian. Hingga klimaksnya adalah pertarungan antara duo saiya -Goku dan Bejita- dengan duo dewa -Black Goku dan Zamas-.

Mujix
Terus bergerak membuka kesempatan. Dan ternyata kebahagiaan itu berada ditempat yang tidak aku duga.
Simo, 29 Januari 2017

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...