Langsung ke konten utama

Blue Flame

Seberapa sering kamu menemukan komik terjemahan yang merepresentasikan sosok atau kehidupanmu? Aku baru saja menemukan komik tersebut. Judulnya adalah 'Blue Flame: Comic Bomber Early Years'.

Seberapa mirip? Baiklah aku akan menjabarkannya khusus untuk kamu. Aku mulai ya. Semua uraian aku ambil dari narasi di komik Blue Flame.

Tokoh utama di komik ini ialah pemuda berambut gondrong berusia 19 tahun. Namanya Mayuru Hono. Oke. Sama-sama gondrong, dan ada sedikit sama dalam pelafalan nama dengan 'Mujiyono Sutarno', namun masih sangat lemah jika dianggap mirip. Baiklah lanjut.

Mayuru Hono adalah mahasiswa di sebuah universitas seni jurusan  perfilman. Oh tunggu, aku juga kuliah di kampus seni jurusan TV dan Film.

Hmm, oke. Namun kurasa masih terlalu dini untuk menyebut komik itu 'relate' dengan hidupku.

Mayuru Hono selain menjadi mahasiswa di jurusan film, ia juga berencana menjadi komikus yang tenar dalam waktu dekat.

Asem. Komik ini benar-benar mengerikan. Sepanjang 9 jilid komik ini berjalan, aku benar-benar seperti membaca masa lalu saat aku berkuliah. Dan sejak saat ini, akhirnya aku merelakan 'Blue Flame' menggeser 'Bakuman' sebagai komik tentang komik paling bagus di hatiku (euh tentu saja setelah trilogi komiknya Scott Mc Cloud).

Komik Blue Flame sangat aku rekomendasikan untuk teman-teman yang ingin mempelajari titik balik era baru dunia manga dan anime di tahun 80an. Atau untuk sekedar menertawakan seberapa  kocak dan 'lebai'-nya Mayuru Hono dan kawan-kawannya dalam meraih cita-cita

Mujix
Aku malah bosan saat baca 'comic bomber' mungkin karena dunia yang ada di manga tersebut sangat jauh dari kehidupanku
Bogor, 22 November 2018

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...