Langsung ke konten utama

Catatan Mimpi: Burger Betamart

Aku lapar sekali. Perjalanan menggunakan bis ini akhirnya selesai. Aku berhenti di sebuah jalan dan pergi ke Betamart untuk membeli makanan. Betamart ini konsepnya unik ges, jadi dalam satu bangunan ada dua pintu menuju yang ruangan berbeda. Ruangan pertama menuju ke toko minimarket seperti betamart pada umumnya, nah yang satu lagi menuju warung makan. 

Untuk kali ini aku menuju warung makan. Aku segera ke tempat antrian.  Giliranku tiba dengan cepat karena memang tak terlalu ramai pembeli. Suasana depan kasir agak aneh. Muncullah pelayan dengan tergopoh-gopoh menanyakan menu makanan. 

Aku minta burger dan teh anget. Pelayanannya tidak terlalu ramah. Aku segera masuk menuju warung dan memilih meja di dekat pintu belakang yang langsung menghadap ke luar. Meja ini terbuat dari kayu lawas. Suasana di tempat ini sangat terang benderang. Bahkan terkesan panas. Sinar matahari menumpahkan kemilaunya di meja tempat aku menunggu makanan. 

Beberapa saat kemudian datanglah pelayan membawa makanan. Sepertinya burgerku sudah datang. Saat aku menyambut makanan tersebut sang pelayan bilang jika makanan itu bukanlah untukku, tetapi untuk pengunjung di sampingku, yang datang lebih lambat dari aku. Aku marah dong, kurebut aja burgernya. 

Burgernya aneh. Hanya berisi daging dan tumpukan jeli tepung berwarna putih. Pengunjung yang aku rebut burgernya juga marah. Ia memasang muka masam sambil mengomel. Saat berhadapan dengannya pikiranku tercekat. Kayaknya kenal deh. 

Ya Allah ternyata pengunjung itu adalah Mas Didit. Temanku yang udah meninggal saat kuliah. Atau lebih tepatnya seniorku kali ya. Beliau di sini bersama bapaknya yang kurasa agak mirip kombinasi antara Einstein dan Iwan Fals. 

Aku lalu bertanya "Mas omahmu ki daerah kene ta!?" 

"Iya,  rumahku ki neng daerah kene! " katanya. Ia menjelaskan dari tempat ini katanya ada perempatan lalu pergi ke arah timur sedikit dan bla..bla..bla.. 

"Aku bingung, Mas. Yawis nanti aku cari di google map deh!" kataku. 

Lalu aku cari di google map. Dan ternyata gak ketemu. Rumah orang yang sudah meninggal itu ternyata gak bisa dicari pakai google ya. 

Makananku belum datang. Aku sudah gak sabar mau pulang. Langsung saja pamitan. Saat mau pulang, sang pelayan Betamart bilang kalau kain serbetku ketinggalan. Ia menyerahkan sebuah kain mewah kepadaku. 

"Lhoh ini bukan punyaku, Mas! " kataku sambil bergegas ke dalam ruangan. Dan voila, serbetkj ternyata berada di atas meja dan kursi. Serbetku sudah kotor dan lecek,  karena ini sudah dipakai simbah sejak lama. Setelah masalah serbet beres, aku segera pulang. 

Mujix
Fiverr udah ada orderan lagi
Alhamdullilah walau cuman baru sample
Simo, 27 Maret 2023


Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...