Langsung ke konten utama

Dani Bunder

Dani adalah juniorku beda jurusan di ISI Solo. Orangnya sangat ramah dan bersemangat. Saking ramah dan baiknya, aku sampai mengira kalau dia mungkin naksir aku. GR banget ya kan, soalnya doi pernah tuh berteriak manggil-manggil namaku saat kami sedang kuliah di teater terbuka dekat masjid kampus. Langsung seantero kelas men-ciyee-ciyee kan aku. Aku kan jadi tersipu malu. Hihihi

Pertemuan terakhirku dengan Dani ialah dua tahun yang lalu, sebelum masa pandemi tentu saja. Di suatu pagi yang agak mendung kami berjumpa di Bis Solo Trans. Kalau gak salah dia mau ngajar tari di sebuah sekolah gitu. Kami ngobrol santai tentang banyak hal.  Lalu dia nyeletuk dong. 

'Mas, Tiara kae lho belum nikah. Mungkin saja doi jodohmu!' aku tertegun, lalu tertawa malu-malu. Kok bisa-bisanya abis ngobrol soal pekerjaan langsung pindah tema yang sangat gayeng. 

Kami berpisah di sebuah shelter bis. Ia berpamitan dan aku melambaikan tangan sambil tersenyum.  Ah benar kan, ia orangnya sangat ramah dan bersemangat.

Dan pagi ini aku mendengar kabar kalau Dani sudah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Aku lagi-lagi tertegun. Di masa pandemi ini, orang-orang yang aku kenal pergi ke alam kematian satu demi satu. 

Rasanya sedih dan gak percaya juga sih. Namun aku rasa mendoakan mereka adalah pilihan terbaik daripada sekedar terjebak di kubangan ketidakpercayaan. Selamat jalan Dani, dan semua orang yang aku kenal namun sudah berpulang. Semoga kalian diberi tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Al fatehah. 

Mujix
Sedang mencoba menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Kadang rebahan juga sih. 
Simo,  2 Agustus 2021

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...