megamendungkelabu

Minggu, 05 Desember 2021

Hujan dan Jahitan

Hujan belum berhenti. Petang ini langkahku pulang terhenti dan terdampar sebuah emperan toko busana di sebelah barat Waduk Cengklik, Ngargorejo,  Sambi. Sepanjang siang sampai sore aku berkunjung di rumah Angga. Dan hujan turun tepat saat aku berpamitan pulang. 

Dua jam kutunda kepulanganku. Berharap hujan reda. Dan ketika air dari langit sudah turun dengan jarang,  langsung saja aku gas motor dan berpamitan pulang. Namun naas,  belum sampai separuh jalan,  hujan turun lagi dengan deras. Aku segera menepi dan berteduh.

Sebentar lagi malam. Aku terdiam duduk di emperan menatap hujan.  Sedikit kekhawatiran menyertai bunyi air yang bergemericik. Apakah aku akan terlambat pulang lagi seperti minggu kemarin?

Aku tidak membawa jas hujan. Namun jaket dan celanaku cukup anti air. Iya hanya cukup. Saat berkendara waktu hujan di minggu lalu ternyata di pakaianku ada rembesan air. Berada tepat di bagian jahitan. Hal tersebut aku ketahui setelah berkendara satu jam lebih menerjang gerimis. 

Petang itu dengan segara kerumitan pikiranku ada sebuah keputusan penting yang aku ambil. Sepertinya aku akan beli jas hujan. 

Mujix
Akhirnya beli jas hujan. Sekarang tidak terlalu khawatir lagi dengan hujan.
Paragon, 26 Desember 2021