Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Last Writingtober!

Baiklah ini adalah hari terakhir untuk tantangan gueh yang bernama Writingtober. Aku akan me-review aktivitas tersebut secara kilat sajah. Menulis itu susah. Kurasa itu kata-kata yang tepat untuk menggambarkan Writingtober. Target untuk membuat 31 postingan ternyata tidak semudah move on dari mantan. Ah. Apa? Move on dari mantan juga sulit!? Pokoknya sih gitu. Aku akan menceritakan sedikit proses dalam menulis yang berkaitan dengan Writingtober. Semua postingan di blog ini tercipta biasanya berawal dari kegelisahan. Kegelisahan itu terkadang berwujud perasaan galau, senang, sedih, sukacita, atau bahkan curhatan-curhatan kejam yang tidak mungkin aku ceritakan ke orang lain di dunia nyata. Kalau kegelisahannya sudah ketemu, baru deh direncana mau diapain. Mau ditulis curhat? bisa. Puisi? bisa banget. Atau malah mungkin cerpen? Bisa dooong. Akhir-akhir ini aku sedang suka dengan cerpen. Entah kenapa ada tirai-tirai kamuflase misterius yang dimiliki oleh cerpan. Di tirai-tir...

Curhat Lomba Desain Maskot SNI

Aku cuman mau pamer kepada kalian kalau karyaku lolos sebagai finalis di lomba maskot SNI di KDRI (Kementrian Desain Republik Indonesia). Baru nyampe finalis kok pamer? Iya dong. Daripada enggak masuk finalis tapi pamer. Apa yang mau dipamerin!? Mau pamer duit juga, dompet sedang berjibaku dengan maut. Jumat ini keren sekali pokoknya. Mumpung pemenangnya belum keluar, mending aku luapin deh perasaan menggebu-gebu gara-gara kesenengan bisa jadi finalis. Kalo pemenangnya udah keluar, terus aku kalah, biasanya postingannya mendadak sok bijak. Sok bijak dan memotivasi agar tetap tegar untuk menghadapi hidup. Makanya, mumpung  pemenangnya belum keluar, biarkan aku menyombongkan diri sepuasnya. Sebentar. Biar agak dramatis, Aku mau ketawa dulu ala penjahat di atas meja. HAHAHAHAHAHAHAHA Hah. Capek ketawanya. Sepertinya aku enggak cocok menjadi karakter antagonis yang masih sok sombong gara-gara gagal menguasai dunia. Lomba Desain Maskot SNI ini dimulai sejak tanggal 29 Sept...

Tomat dan Ruko yang Terbakar

Ada luka melepuh dibibirku yang imyut ini. Sariawan. Fenomena itu disebut SARIWAWAN. Intinya kesehatanku sedang sangat payah. Sepertinya aku kurang vitamin C, makanya aku memborong selusin buah tomat dari tukang sayur. Eh, sesampainya di tukang sayur, doi curhat gituh tentang permasalahannya kepada komikus dodol berambut kribo ini. Curhatnya enggak jauh-jauh sama isi dompet. Kalau isi dompet tidak penuh, mengerjakan apapun pasti akan dilakukan dengan mengeluh. Tukang sayur itu bahkan memperlihatkan isi dompetnya padaku. Coba tebak berapa isinya?  Isinya uang Rp.10.000 ribu Coy! mengerikan! Bahkan isinya lebih banyak daripada kantong milik pengemis yang suka minta-minta dipinggir jalan. Beberapa peristiwa membuat tukang sayur itu terkapar kelelahan menghadapi hidup. Aku enggak tahu apa yang terjadi. Sepertinya doi masih menyimpan beberapa rahasia yang kurang pantas untuk diceritakan ke orang lain. Salah satu cerita yang menarik adalah mengenai investasinya di sebuah ruko di Pa...

A Slowly Morning with My Brain

Brengsek. Hal yang aku takutkan akhirnya terjadi. Beberapa tahun lalu ketika aku masih mahasiswa, ada spekulasi tolol yang tercetus secara tiba-tiba.  Perkiraan bodoh itu muncul mungkin diakibatkan lelahnya kondisi jiwa dan raga gara-gara kuliah yang tidak selesai-selesai. Biarkan sejenak aku tertawa untuk mempermalukan masa mudaku. Hahahaha Balik ke topik spekulasi. Dulu aku pernah berpikir seperti ini, “jangan-jangan suatu hari di masa depan, aku yang sudah menjadi komikus, menjadi sarjana, memiliki waktu luang, dan udah punya komputer, akan kehilangan ambisi lagi untuk melakukan apapun!?” Benar saja. Beberapa hari ini spekulasi terjadi dan menerorku tanpa ampun. Titik pucak kehilangan hasrat untuk hidup itu berimbas pada situasi di mana aku selalu mengeluh di depan komputer. Aku harus segera membereskan masalah ini. Aku berjalan dengan mata sayu dan langkah gontai menuju dapur. Terlihat sebuah golok dengan gagang kayu terselip di laci. Tanganku perlahan dengan g...

Motivasi (bukan) dari Pak Mario Teguh

Aku adalah lelaki yang jarang curhat dengan orang lain. Seperti pendapat lelaki pada umumnya, curhat tentang permasalahanmu kepada orang lain adalah hal yang tabu. Sebagai seorang lelaki, kau dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahmu tanpa bantuan orang lain. Kira-kira seperti itu mitos yang berkembang mengenai lelaki. Tidak sepenuhnya benar, dan tidak sepenuhnya salah. Beberapa lelaki yang sudah 'mapan' (baik secara mental, spiritual, dan finasial), sudah pasti menjadi sosok 'lelaki' yang benar-benar 'laki'. Namun sosok 'lelaki yang benar-benar laki' ini hanya segelitir saja populasinya di dunia, atau setidaknya di duniaku. Mayoritas lelaki yang sering mondar-mandir di jalan depan rumah adalah lelaki yang terus saja berperang dengan dunia dan permasalahannya. Aku juga termasuk di golongan ini. Aku tidak berbohong. Sebagai lelaki yang jarang curhat dengan orang lain, aku sering mencoba untuk mendapatkan solusi secara tiba-tiba dan tidak tertebak. ...

Monyet dan Rasa Sakit

"Mari salahkan orang lain ketika semua hal tak berjalan sesuai dengan apa yang kau harapkan. Aku adalah orang yang selalu benar. Apapun yang kau lakukan semuanya adalah kesalahan.Karena aku selalu benar, tolong dengarkan ucapanku. Tolong lakukan apa yang aku perintahkan. Aku ingin hidup makmur namun dengan tidak bekerja. Aku ingin selalu kaya, perut kenyang, apapun yang aku butuhkan harus selalu tersedia. Karena aku selalu benar. Karena kau selalu salah. " Postingan ini teruntuk kamu yang egois dan selalu merasa paling benar. Ide di dapat dari komen berita-berita yang sedang viral di jejaring sosial. Maaf. Dunia nyata memang tidak selalu ramah untuk semua orang. Beberapa monyet  perlu terjatuh dari pohon agar dia mengerti bahwa di dunia ini ada yang namanya rasa sakit. Mujix Kadang orang butuh capek, capek yang banget. Biar bisa tidur nyenyak.. Via. http://reghedaily.tumblr.com/ Simo, 14 Oktober 2015

Clementine dan Screentone

Sudah pukul 22.44 WIB. Aku menghela nafas panjang. Sepertinya aku harus segera istirahat. Beberapa kali aku menguap dengan sangat lebar, beruntung tidak ada tawon yang nyasar dan masuk ke mulutku. Ketika aku akan mematikan komputer dan berniat mengakhiri hari ini dengan tidur pulas, tiba-tiba aku teringat sesuatu. Oh iya, tantangan 'writingtober' hari ini belum aku buat sama sekali. Fokusku hari ini tercurahkan untuk mengedit komik 'Lemon Tea' Chapter 1: Dear God. Beberapa  menit yang lalu, semua halaman sudah selesai dipermak ulang. Aku ingin segera tidur. Namun  tantangan 'writingtober' juga harus aku kerjakan. Aku harus menulis apa? Brengsek. Tidak ada ide sama sekali.  Beberapa ide sebenarnya ada, namun untuk saat ini aku tidak kuat untuk mengubahnya menjadi tulisan. Energiku sudah hampir habis. Hal yang paling memungkinkan hanya menulis tentang keadaanku detik ini. Aku akan menuliskannya secara singkat saja. Toh, tantangan 'writingtober' ...

03.06 WIB

Aku meraih handphone yang berada tak jauh dari tempat tidur. Malam itu aku terjaga tiba-tiba.  Jam menunjukkan pukul 03.06 WIB. Mataku menatap langit-langit kamar berwarna biru kusam tersebut. Suasana malam ini cukup hening, hanya terdengar suara keyboard bergemeletuk dari ruangan sebelah. Sepertinya Pak Iyok masih berkutat dengan pekerjaannya. Aku melirik kearah depan, Bang arum tergeletak sedang menikmati tidurnya yang menyenangkan. Kesadaranku mulai kembali. Ya. Aku sudah sampai di Kota Solo lagi. Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan. Beberapa aktivitas bertemu di hari yang sama. Ada rapat untuk project komik yang barulah, njagong lah, dan lain sebagainya. Badan kurus kering dan tinggal satu-satunya ini sepertinya mengalami kelelahan yang keterlaluan. Lelah yang berkesinambungan ini membuatku sedikit lebih dekat dengan diri sendiri. Percaya deh. Lelah adalah obat yang paling manjur untuk membuatmu cukup untuk istirahat. Terjaga di tengah malam kemudian tidak bisa ...

Ksatria Saiya Super Dalam Legenda. Part I

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib) yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S.Ar-Ra’du, 11) *** Kutipan dari Al Quran itu aku temui di sebuah buku motivasi. Aku yang sore itu kehabisan buku baru untuk dibaca, terpaksa mengobrak-abrik rak buku di ruang kerja. Aku menemukan buku itu setelah berjibaku dengan debu dan kotoran lainnya. Buku yang berjudul ‘The 21 Principles To Build and Develop Fighting Spirit’ itu sudah lama terpajang di rak.  Ini dia buku yang aku baca kemarin. Bagus kok sebagai pengisi waktu luang. (Sumber: www.wuryanano.com) Sepertinya buku ini sumbangan untuk perpustakaan Tumpi, yang entah bagaimana bisa nyasar dan nyelip di ruang kerjaku. Ah. Ya udah deh. Aku sedang senggang. Aku akhirnya mulai membaca halaman demi halaman. Beneran. Momen paling bahlul hari itu aku mencoba sok serius membaca buku motivasi. Hari-hari kemarin berlalu begitu saja. Ada beberapa lubang di...

Hadiah Kuis

Raras Pramesthi (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Gambar di atas adalah hadiah buat pemenang kuis iseng-iseng di Facebook. Kuisnya sederhana sih, aku mengunggah salah satu halaman komik 'Lemon Tea', kemudian aku suruh deh mereka untuk menebak kira-kira apa sih makna yang ingin disampaikan oleh halaman tersebut. Komen demi komen bermunculan sebagai jawaban. Lucu sekali melihat mereka mencoba mengartikan gambarku yang absurd. Di kuis ini enggak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah. Aku mengambil pemenang berdasarkan jawaban yang paling sesuai dengan makna halaman tersebut. Pengen tahu halaman mana yang dijadikan kuis iseng-iseng ini? Nih. Materi Kuis Iseng-Iseng. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Aku membuat kuis ini didasari oleh beberapa alasan. Alasan pertama, aku ingin berbagai mengenai proyek yang sedang aku kerjakan. Di Buku 'Show Your Work!'-nya Austin Kleon, doi berpendapat keterlibatan pembaca/konsumen dalam proses kreatif pembuatan karya, ...

Rise Of The Elephant

“Akhirnya pengumuman. Kompetisi ilustrasi berhadiah total Rp.60.000.000 itu akhirnya pengumuman. Nama gue kok enggak ada? Wah ini pasti konspirasi wahyudi. Harusnya menang dong. Gambarku sangat berkonsep.  Harusnya… Harusnya…” Hahaha, aku rasa seperti itu teriakan hati para peserta yang tidak menjadi finalis pemenang.  Hanya dugaan saja sih. Semoga saja tidak seperti itu. Kompetisi ‘Rise Of Elephant’ adalah sebuah  lomba yang diselenggarakan oleh Frank.co dan LEBE (Let Elephents Be Elephants) Foundation melalui situs Kreavi.com.  Para peserta yang ingin mengikuti kompetisi ini, diharuskan membuat ilustrasi gajah. Bener gambar binatang berbelalai, bertelinga lebar dan bergading itu tuh. Gambar-gambar gajah tersebut rencananya akan dijadikan media kampanye mengenai penyelamatkan gajah dari kepunahan. Kalian sudah pernah melihat gajah belum sih? Nih gambar gajah. Silahkan dilihat dengan seksama. Binatang bernama Gajah. (Sumber: http://www.erlanggaforkids....

Curhat dengan Hati

Tantanganku yang bernama ‘writinktober’ sudah memasuki hari ke tujuh. Jadi gimana rasanya dipaksa nulis setiap hari satu postingan? Euuuh. Rasanya campur-campur. Beberapa hal yang pasti aku jadi memiliki kesibukan rutin. Bahkan tantangan menulis ini terkadang lebih berat dari aktivitas menggambar. Aku cukup percaya diri kalau menggambar sebenarnya lebih dekat dengan kebiasaan tangan dalam menggores. Kebiasaan menggores sudah menjadi kebiasaanku selama ini, itu bukan sesuatu hal yang sulit. Begitulah. Namun aturan tersebut tidak berlaku untuk menulis. Menulis menurutku adalah kemampuan yang menggabungkan logika berpikir dan kecakapan dalam mengatur huruf. Secara garis besar hampir sama dengan menggambar, ada sesuatu yang diresahkan dan diekspresikan dengan media. Media yang berbeda membutuhkan perlakuan yang berbeda. Media tulis menulis menurutku sangat dinamis. Perubahan kecil ide saat proses menulis bakal membawa banyak perubahan akan hasil jadinya. Bisa saja awalnya mau menu...

Challenger Spirit

Di pertandingan ETU VS CHIBA ini siapa yang menjadi penantang? Yang kutanyakan, siapa yang lebih cocok menjadi penantang. Pertanyaanku bukan soal jawara dan penantang. Maksudku hati, mental penantang. Tim yang benar-benar kuat terdiri dari orang yang selalu keras terhadap diri sendiri, menghormati lawan, dan seolah kedua belah pihak saling menantang satu yang lain. Tidak ada hubungannya dengan peringkat atau jumlah gelar yang dimiliki. Yang ada hanya keinginan kuat untuk terus maju. Itulah challenger spirit yang kumaksud. Sudah kubilang ‘kan? kita penantang. Penantang harus menghadapi berbagai hal. Lawan, diri sendiri, Lingkungan dan situasi. Kalau permainan dikendalikan lawan, kita diuji untuk merebut kendali permainan. Menundukan kepala dan protes akan penilaian wasit takkan mengubah apa-apa. Kalau kita benar-benar ingin maju, banyak sekali hal yang harus kita tantang. Ya begitulah. Dan itu, bukanlah hal yang menyebalkan sekalipun susah. Dibalik tantan...

Debu di ruang kerja.

Musim kemarau sudah berjalan beberapa bulan. Hal yang paling menyebalkan dari musim kemarau adalah panasnya. Entah sudah beberapa kali aku mengeluh tentang ‘betapa panasnya’ hari ini. Satu-satunya tempat dimana panasnya musim kemarau tidak terlalu hadir adalah berada di ruang kerja. Aku cukup bersyukur memiliki ruang kerja yang memiliki jendela dan menghadap langsung ke kebun. Dua jendela dengan korden berwarna hijau itu menjadi penyelamatku akhir-akhir ini. Namun semua itu belum selesai. Keluhanku tentang panas memang sedikit berkurang, hanya saja muncul permasalahan baru yang enggak kalah merepotkannya. Permasalahan tersebut bernama debu. Sudah menjadi hukum alam ketika kemudahan datang maka akan ada kesulitan lain yang menyertainya.  Butiran-butiran debu itu datang bersama angin yang menelusup jendela. Perlahan namun pasti ruang kerjaku menjadi kotor. Aku berpendapat, ruang kerja yang kotor merupakan lingkungan buruk untuk membuat karya. Entah sejak kapan aku memili...

Work Hard Dream Big!

Mas Mujix yang sedang bekerja keras dengan modal mimpi besar yang belum tercapai. (Sumber: Dokumentasi pribadi) Bekerja keras itu bekerja yang seperti apa? Saat aku masih kelas 1 SMA, definisi bekerja keras adalah suatu kegiatan dimana seseorang yang bekerja dari pagi sampai sore demi mendapatkan uang dengan bermandi keringat. Iya harus mandi keringat, basah-basah sedikit mengkilat dengan nafas terengah-engah gitu.  Jadi, jenis-jenis profesi para ‘pekerja keras’ yang dekat dengan pemahamanku saat itu adalah tukang becak.   Ketika dulu aku hobi bersepeda onthel ke Gladak buat nyari buku bekas, aku sering bertemu dengan bapak-bapak tua yang mengayuh becak dari Pasar Klewer entah menuju kemana. Terkadang aku takjub melihat seberapa mereka perkasa mengantarkan penumpang dengan bawaan yang sangat banyak. Bapak-bapak tua itu berkeringat dan terus menggenjot sambil berlalu melewatiku. Aku hanya tercenung. Bapak itu benar-benar bekerja keras. Hari ini aku berum...