Langsung ke konten utama

Last Writingtober!

Baiklah ini adalah hari terakhir untuk tantangan gueh yang bernama Writingtober. Aku akan me-review aktivitas tersebut secara kilat sajah.

Menulis itu susah. Kurasa itu kata-kata yang tepat untuk menggambarkan Writingtober. Target untuk membuat 31 postingan ternyata tidak semudah move on dari mantan. Ah. Apa? Move on dari mantan juga sulit!? Pokoknya sih gitu. Aku akan menceritakan sedikit proses dalam menulis yang berkaitan dengan Writingtober. Semua postingan di blog ini tercipta biasanya berawal dari kegelisahan. Kegelisahan itu terkadang berwujud perasaan galau, senang, sedih, sukacita, atau bahkan curhatan-curhatan kejam yang tidak mungkin aku ceritakan ke orang lain di dunia nyata.

Kalau kegelisahannya sudah ketemu, baru deh direncana mau diapain. Mau ditulis curhat? bisa. Puisi? bisa banget. Atau malah mungkin cerpen? Bisa dooong.

Akhir-akhir ini aku sedang suka dengan cerpen. Entah kenapa ada tirai-tirai kamuflase misterius yang dimiliki oleh cerpan. Di tirai-tirai itu aku biasanya menyembunyikan permasalahan yang sebenarnya. Enggak usah dicari. Biasanya aku analogikan dengan sangat ekstrim kok.

Kesulitan yang sering terjadi untuk menulis rutin blog ini adalah tidak adanya gagasan untuk dibagikan. Beneran. Terkadang aku tidak menemukan ide atau kegelisahan untuk dibantai menjadi tulisan. Beberapa kali ide itu muncul, namun langsung aku tolak dengan alasan privasi. Sok artis banget ya gueh. Kesulitan lain adalah padatnya aktivitas yang lain. Aku bikin komik. Aku sibuk dengan kegiatan komunitas komik. Aku sok ribet ikutan kompetisi di sana-sini.

Baiklah. Tantangan ini sangat menyenangkan. Setidaknya aku mencoba untuk lebih cerewet menceritakan hal-hal di sekitarku. Dari 31 Postingan aku bisa menyelesaikan 20 Tulisan. Itu udah cukup bagus, Sepertinya ini adalah bulan teraktifku dalam menulis blog. Benar-benar aku lakukan dengan sadar. Ketika aku melihat kembali ke belakang, bulan Oktober ini adalah bulan dimana aku menjadi manusia yang benar-benar hidup. Semua kesibukanku sudah tercover di tantangan Writingtober. Aku akan tetap dan terus menulis. Meninggalkan jejak agar suatu saat kelak aku bisa melihat kemana saja hidupku telah singgah.  Kurasa seperti itu.

Mujix
Habis ini mau cabut
ke solo lagi buat ikutan meet up
sama teman-teman Kaligrafi Belmen.
Simo, 31 Oktober 2015

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...