megamendungkelabu

Jumat, 24 Januari 2020

Gurita Gongso

Nalam itu aku pergi ke perayaan imlek di Pasar. Hidungku mencium bau harum nan menggoda yang ternyata berasal dari stan Gurita Cumi Gongso.

"Pironan, Pak?" Tanyaku.
"Selawe ewu, Mas!" Jawab sang penjual.
"Suwun, Pak!" Kataku sambil ngloyor pergi.

Aku punya duit. Cuman aku tidak punya anggaran untuk membeli cemilan yang satu porsinya Rp. 25.000.

Mbok mending nggo tuku komik One Piece! Mbok mending tak tabung nggo tuku mas kawin. Mbok mending. Mbok Mending. Gitu terus.

Semenjak peristiwa itu aku mendadak jadi bapak paruh baya yang hobi mengomel.

Ketemu Si A langsung aku ceritain soal mahalnya harga Gurita Cumi Gongso.

Ketemu Si B langsung aku ceritain soal mahalnya harga Gurita Cumi Gongso

Ketemu Si C, ketemu si D, dan ketemu siapapun aku ceritain seberapa mahalnya cemilan yang satu porsinya Rp. 25.000. Gitu terus.

Kalian tahu mengapa aku begitu cerewet soal uang? yang mungkin bagi sebagian orang nominal tersebut sangat receh.

Karena aku sedang giat menabung. Menabung untuk kebutuhanku di masa depan yang sangat tak tertebak. Sangat tak tertebak seperti peristiwa ini.