megamendungkelabu

Minggu, 12 Juni 2016

Bus

Entah sudah beberapa jam aku berada di tempat ini. Kendaraan yang aku tunggu belum juga kunjung tiba.

Sinar matahari sore memancar terik membuat tenggorokan semakin kering. Asap rokok menyelimuti percakapan orang asing di depan angkringan tak jauh dari tempatku duduk. Semuanya berlalu begitu saja.
Perasaan campur aduk karena bahagia beberapa tahun silam kini melumer dilindas perkasanya waktu. Penantianku terhadap angkutan umum ini tak jauh berbeda dengan penantianku terhadap rasa yang bernama suka cita.

Keduanya seperti bintang  yang tak kunjung berpindah saat aku memandanginya dengan seksama. Aku tidak tahu akan sampai jam berapa penantian ini berlanjut.

Apakah aku bisa segera pulang ke rumah? Atau kembali ke belantara kota asing yang penuh gemerlap pesona dunia khayalan? Siapa yang tahu.

Namun yang pasti angkutan umum yang aku tunggu sudah nampak di ujung jalan.

Mujix
Waktu berbuka kurang dua jam lagi.
Kartosuro, 12 Juni 2016