megamendungkelabu

Kamis, 22 November 2018

Blue Flame

Seberapa sering kamu menemukan komik terjemahan yang merepresentasikan sosok atau kehidupanmu? Aku baru saja menemukan komik tersebut. Judulnya adalah 'Blue Flame: Comic Bomber Early Years'.

Seberapa mirip? Baiklah aku akan menjabarkannya khusus untuk kamu. Aku mulai ya. Semua uraian aku ambil dari narasi di komik Blue Flame.

Tokoh utama di komik ini ialah pemuda berambut gondrong berusia 19 tahun. Namanya Mayuru Hono. Oke. Sama-sama gondrong, dan ada sedikit sama dalam pelafalan nama dengan 'Mujiyono Sutarno', namun masih sangat lemah jika dianggap mirip. Baiklah lanjut.

Mayuru Hono adalah mahasiswa di sebuah universitas seni jurusan  perfilman. Oh tunggu, aku juga kuliah di kampus seni jurusan TV dan Film.

Hmm, oke. Namun kurasa masih terlalu dini untuk menyebut komik itu 'relate' dengan hidupku.

Mayuru Hono selain menjadi mahasiswa di jurusan film, ia juga berencana menjadi komikus yang tenar dalam waktu dekat.

Asem. Komik ini benar-benar mengerikan. Sepanjang 9 jilid komik ini berjalan, aku benar-benar seperti membaca masa lalu saat aku berkuliah. Dan sejak saat ini, akhirnya aku merelakan 'Blue Flame' menggeser 'Bakuman' sebagai komik tentang komik paling bagus di hatiku (euh tentu saja setelah trilogi komiknya Scott Mc Cloud).

Komik Blue Flame sangat aku rekomendasikan untuk teman-teman yang ingin mempelajari titik balik era baru dunia manga dan anime di tahun 80an. Atau untuk sekedar menertawakan seberapa  kocak dan 'lebai'-nya Mayuru Hono dan kawan-kawannya dalam meraih cita-cita

Mujix
Aku malah bosan saat baca 'comic bomber' mungkin karena dunia yang ada di manga tersebut sangat jauh dari kehidupanku
Bogor, 22 November 2018