megamendungkelabu

Rabu, 06 Januari 2021

Tenggorokan dan Duri Ikan

Sore ini ada sebuah benda asing yang nyangkut di tenggorokan. Aku rasa material aneh itu adalah duri ikan lele yang kecil. Rasanya nyeri semacam tertusuk di dalam leher sebelah kiri. Sejak beberapa jam yang lalu aku mencoba mengatasi hal ini dengan beberapa metode. 

Mulai dari mencoba untuk batuk. 
Menelan nasi. Makan pisang.  
Lalu minum air yang banyak. Namun tak ada satupun dari benda-benda itu yang bisa membuat duri tersebut berpindah dari lokasinya. 

Saat ini aku sedang istirahat sejenak dari aktivitasku mengeluarkan duri tersebut. Pikiranku sudah melayang ke mana-mana. Dari opsi yang paling baik,  sampai ke opsi paling buruk. Apalagi setelah sempat googling soal kemungkinan penanganan medis yang harus dijalani jika duri tersebut ternyata menciderai tenggorokan dan mengakibatkan infeksi. It's hard to say it. 

Well,  apapun itu aku hanya bisa berharap semoga benda itu bisa segera teratasi dan tidak menimbulkan luka yang serius. Di sepanjang peristiwa ini aku yang tengah kalut tiba-tiba teringat dengan kutipan Ajahn Brahm. 

Dia bilang, 'Tanyai diri anda,  apakah anda siap menghadapi ketuaan,  kesakitan,  dan kematian? '

Sebuah pertanyaan yang sangat sulit aku jawab. Sebuah quote dramatis ini muncul saat aku keseleg nasi putih dalam ikhtiar mengeluarkan duri tersebut. 

Ketika aku menulis kalimat ini rasa nyeri dan mengganjal di tenggorokan belum usai. Moodku langsung anjlok. Semua aktivitas list harian aku hentikan sementara. Ehh enggak juga ding,  aku masih tetap menggambar komik. 

Aku sudah beberapa kali tersedak duri ikan. Namun kali ini yang paling sulit penanganannya.

Di detik-detik setelahnya aku berdoa dan berjanji. Aku berharap semoga duri ini segera hilang. Entah lenyap ke saluran pencernaan atau keluar bersama dahak saat batuk. Dan aku berjanji akan lebih berhati-hati dan teliti lagi saat makan. 

Mujix
Jangan lupa berdoa sebelum makan. Apakah peristiwa ini terjadi gara-gara hal tersebut?  Mungkin.
Simo, 6 Januari 2020