megamendungkelabu

Selasa, 25 Januari 2011

selasa di pengujung januari :)

hei...
apa kabar mujix hari ini? yuk kita intip kelakuan tu orang beberapa hari kemarin. oh iya dia mau minta maaf karena jarang bisa posting lagi, maklum doi sedang bokeek, penyakit bokek akut:D cerita yang terbaru dari mujix selain potong rambut adalah, doi sekarang bikin account di salah satu situs untuk komik web. asik sih sebenarnya, tapi sidoi sudah bosan ma tu situs, gak asyik :(
tapi tetep di buka kok walaupun gak selama di FB XD

mujix hari ini bangun cukup pagi, walau berat dan susah diaberusaha bagun pagi karena hari ini di jogja ada acara DISKOMFEST #4. acara itu dilaksanakan di bekas kampus ISI Jogja,dia bangun dengan muka pucat dengan kamar masih berantakan seperti habis ada bencana alam, bahkan ada apel dan buah pir sisa dari bogor membusuk dengan bangganya di pojok kamar doi, parah deh. walau berantakan dan kacau namun kali ini mujix ebih baik daripada beberapa minggu kemarin. dia sangat "nge-soul" dalam menjalani hidup, take it easy lah XD

jam setegah 8 si mujix udah cabut kekampus, dia ada janji sama mas agus, cowok aneh bersahaja yang rekuest dicoloringkan gambar logo ilmu kebatinan. logo itu menurutnya sangat antik, ada sesosok wali (atau ulama, dai, haji, atau apapun namanya) memagang tasbih dengan duduk bersila, di belakangnya ada gambar naga yang kurasa mencomot dari film dragon ball:D
(yang pasti logo itu udah di ketawain temen-temen ampe mampus XD)
mujix janjian di warung bu subur, namanya sesuai orangnya. dia ibu-ibu penjual makanan dengan badan yang tambun namun ramah terhadap siapa saja yang datang ke tokonya (iya iyalaaaah namanya juga penjual). dan aku baru tahu (baca:baru sadar) kalo disana tu surganya cewek cakep di kampusku:)
wuuuuuooowh surga dunia brooow XD
setelah menunggu cukup lama si agus, aku memutuskan mencarinya ke masjid sekalian hajat (Tuhaan maafkan saya :(), ternyata dia sudah disana, sms yang dia kirim sepertinya belum nyampe ke hapeku. anjrrrit pengen kubanting aja tu hape, udah bosen hidup pa? (emang hape makhluk hidup).

urusanku dengan mas agus sudah selesai, aku segera cabut ke stasiun purwosari. disana ada mainan baru, tepatnya didepan stasiun ada lampumerah baru khusus buat para pejalan kaki yang mau nyebrang (bukan mau kawin!! ingat nyebraaang!!). aku sampai di loket pramek jam 9a pagi,ketemu anak-anak TK yang sedang belajar hidup ala orang dewasa. mereka berbaris berderet-deret memakai baju orange, ada seorang ibu-ibu berjilbab yang memandu mereka. aku dengan tololnya melihat mereka berinteraksi dengan petugas stasiun.aku tidak sadar kalau tengah diperhatikan sama seseorang cowok berabut keriting. bagaimanakah kelanjutanya? tunggu besok. aku mau makan dulu, masih ada kejadian konyol, dramatis, mengerikan, dan kepustus asaan yang aku tulis. nyambung besok ya. bye XD

yeeey aku lanjutin lagi XD
ni udah besok. kemarin terpaksa aku tunda ceritanya, badan udah terlalu capek, belun makan, mata ngantuk dan sebagainya. ketika aku sampai di stasiun purwosari ternyata aku diperhatikan sesosok cowok keriting (anjrrrit padahal aku berharap diperhatikan cwek manis, kenapa harus cowoook T_T). sepertinya si cowok keriting itu mengamati perilaku anehku sejak nyampe di peron. aku kaget ketika kebodohanku itu ternyata diamati oleh salah satu senior dikampusku. yah dia adalah kak dhimas, (mungkin tepatnya om dhimas kali ya). si om dhimas kali ini mau pergi ke jogja, dia dimintai tolong oleh salah satu temannya untuk membatu produksi tugas akhir. walau agak ogah-ogahan ternyata om dhimas mau membantu juga, yaah itulah gunanya kita bermasyarakat. akhirnya kereta prameks datang, hanya saja kok bukan kereta yang biasanya yah? setahuku kereta prameks tuh berwarna kuning, kalu gak ya hijau-hijau gimana gitu. aku dan om dhimas langsung naik aja ke kerata, sampai digerbaong ternyata semua kursi sudah penuh. aku dan om dhimas memilih duduk di depan pintu ujung gerbong, bersender sambil menunggu kereta berangkat. kereta mulai melaju kearah barat, menuju jogja tentunya. kamu ingin tahu bagai mana keadaan saat itu? tentu saja menyenangkan, berada diujung gerbong bersandar merasakan angin yang berhembus kencang, aku merasa sangat hidup. sesekali aku memandang keluar pintu, langit biru berawan tipis seakan enggan bergerak. hiiiii asyik sekali......

perjalanan belum berjalan separuhnya, tapi kulihat om dhimas udah bermuka pucat. aku kira dia mabuk perjalanan namun masalahnya bukan itu. akhirnya terjadilah perbincangan bodoh ala orang awam:

aku: "ngopo mas? kok rupamu elek men"
(berlagak khawatir, takutnya dia keselek kacang tadi pagi)

om dhimas: "ra popo"
(berlagak tabah)

aku: "owh"
(3 huruf yang sangat tepat untuk mengakhiri sebuah obrolan)

kulihat om dhimas makin kacau, dia duduk berubah-ubah posisi. kadang selonjor, jongkok, nungging dan berdiri. aku diem aja, perduli setan deh, paling juga mabuk kereta. ketika kelakuannya makin aneh aku akhirnya bertanya sekali lagi.

aku: "ngopo kwe bang?"
(serius)

om dhimas: "aduuuuh... wcnya dimana ya?"


saat itu aku baru sadar ternyata dia menahan pipis sejak dari satsiun purwosari tadi. aku langsung terbahak-bahak, tak kusangka dia selucu itu. om dhimas makin blingsatan, dia kemudian mencari wc alternatif, dia menuju kamar kecil di gerbong yang kita tumpangi, dan berharap ada wc yang bisa memuaskan kegelisahannya. dia tidak beruntung,wc pertama tidak ada airnya. dan alhamduliah dia menemukan air di wc berikutnya. dia kembali ke gerbong dengan muka ceria. kereta sudah hampir sampai di stasiun klaten, om dhimas tiba-tiba memulai perbincangan yang sedikit serius.

om dhimas: "opo urip kui ruwet koyo rambute awake dhewe yo jix?"
(wuiiiish... pertanyaan yang sangat humanis)

aku: "maksudmu opo bang?"

om dhimas: "apakah hidup itu memang rumit serumit rambut kita"
(kitaa!!! kau bilang kitaa!!! kamu aja kali hehehehe enggak ding rambutku juga keriting )

aku: "itu sih tergantung kita bang"

om dhimas:"......"

aku: "sesuatu yang rumit apabila dibuat simple maka akan jadi simple"
(saat itu aku merasa dirasuki andrie wongso atau motivator salah satu acara di METRO TV)

om dhimas: "yo gak iso ngono,kita itu hidup bla... bla...bla..."


yah obrolan saat itu jika aku tulis semua mengkin akan memakan banyak waktu, yang pasti saat itu aku tahu om dhimas adalah sesosok mahasiswa tingkat atas yang terjebak lika-liku kehidupan yang pelik (huahahaha gayamu jix). dia bercerita banyak hal, mengenai hidup, ortunya, teman-temannya, kurikulum kampus yang masih hancur, dan lain lain. yah hidup memang rumit namun sekali lagi tentu saja balik lagi sama orangnya kan?

kita nyampai di tugu jam 10an lebih, kita berpisah disini. aku pergi ke menuju museum nasional jogja, om dhimas pergi entah kemana membantu produksi. satu hal yeng terpikir tentang kota jogja ketika aku turun dari kereta, "jogja itu kota yang cukup panas ya". yeah sangat panas..
aku berjalan kearah alun-alun, melewati para pedagang di sepanjang malioboro, kadangkala berhensi sejenak sambil melihat peta yang ada dipinggir jalan. suasana di malioboro sangat menyenangkan, banyak makanan, minuman, dan tentu saja pakaian yang diperjual-belikan. kali ini tujuanku adalah museum nasional jogja (biasanya disingkan JNM), tempat yang sangat asing dan aku belum pernah kesana. hanya berbekal peta penunjuk jalan yang aku catet dari google aku nekad menuju jogja sendirian. yaah jiwa petualanganku memberontak, aku harus kesana. malam hari sebelum ke jogja aku merasakan dorongan yang sangat besar, semacam intuisi yang mendorongku agar aku segera meluncur ke jogja. aku sangat percaya intuisiku, jika ada perasaan seperti itu biasanya akan ada sesuatu yangt akan terjadi. akhirnya aku nyampai dikantor pos besar, petunjuk selanjutnya aku harus kekanan kemudian akan menemukan jembatan sebelum lampu merah. kadang kala aku bertanya pada orang-orang disekitar, siapa tahu jalan yang aku ambil salah. setelah berjalan beberapa ratus meter akhirnya aku samapi di muesum nasional jogja. yeeeey banzaaaai
akhirnya sampai juga...

aku memasuki sebuah gerbang yang cukup lawas, di atas gerbang tersebut ada semacam hiasan untuk menandai bahwa disitu ada sebuah perhelatan. kutengok sejenak cukup sepi, akhirnya aku memutuskan jalan-jalan didaerah musem sekalian istirahat di bagiam belakang museum. adasebuah pohon besar disana, cukup rindang dan tentu saja adem ayem :). setelah makan siang aku segera menuju ke tempat pameran, sayrifah katanya udah samapi disana. sebelum masuk aku bertemu dengan pakdhe tugitu, ternyata teman-teman UNS membuka stan disana. obrolan kecil terjadi aku segera menemui syarifah untuk ngobrol sejenak mengenai komik. hihihi pipinya tambah gendut, cuman terpikir satu hal, syarifah dan popok ternyata cukup mirip. aku kemudian berjalan berkeliling gedung, cukup banyak yang dipamerkan, mulai dari grafis, poster, toys, hingga beberapa benda aneh yang tidak kuketahui namanya. ketika sedang menikmati beberapa karya, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh. aku tahu kalau diluar sedang hujan, tapi kau tidak tahu kalau saat itu akan terjadi badai besar...

yaah...
saat itu badai kawan, kau tahu badai? yang aku tahu tentang badai cuman dari buku pelajaran IPA saat sekolah dasar, film-film dari hollywood, dan dari cerita para dosen saat mengajar. aku segera beranjak keluar, saat itu belum begitu besar. hanya angin biasa saja, aku bahkan masih sempat melihat teman-teman tugitu masih asyik di stannya. keadaan tiba-tiba berubah, angin makin besar, sangat besar, beberapa pohon sepertinya tumbang, bahkandi sekitar stan semuanya terlihat putih dengan suara yang sangat mengerikan. aku yakin jika saat itu adalah saat yang sangat menakutkan, yang paling dramatis saat itu aku melihat rumah untuk satan hancur, benda-benda itu diterbangkan dengan keras. aku melihat keadaan itu seperti kiamat, keadaan yang hanya aku bisa lihat di film Tuhan menunjukkan padaku secara langsung. semua itu belum berakhir, keadaan makin diperburuk ketika stan tempat pakdhe dan teman-teman tugutu rubuh. mengerikan, saat itu aku benar-benar ingat sama tuhan. pakdhe dan kawan-kawan segera berlari-lari menuju gedung, para panitia segera menyuruh penonton untuk menyingkir, dan berharap semoga berakhir. setelah menunggu cukup lama akhirnya kekacauan itu sudah selesai, setelah agak reda para panitia segera mengambil banyak marchendise yang masih tersisa.

yah badai pasti berlalu, ketakutanku aku alihkan ke arah cewek-cewek disana.
cakep deh percayaa...
(terutama buat mbak berkulit putih, berjaket kartun, bersepatu kets dan berwajah manis:))

mungkin gara-gara badai tersebut acara angkringan grafis ditunda sampai jam 3 sore, aku sudah sedikit khawatir. takut kehabisan kereta prameks. oh iya aku disana bertemu banyak teman baru, ada mas terra, nawank, arysad. mereka para komikus dari jogja, kalo mas terra adalah dosen di ISI Jogja. angkringan grafis kali ini bertema "comic-preuneur" dari namanya bisa ditebak bahwa diskusi kali ini akan memperbincangkan soal bagaimana agar komik dapat berkembang menjadi mata pencarian, kerja dan tentu saja menjadi kerjaan yang keren. acara diskusi berjalan seru, kita memperbincangkan komik dariberbagai macam sudut pandang. melihat kemungkinan-kemungkinan dalam dunia komik. kesimpulan-kesimpulan mengenai keadaan dunia komik dan dunia penerbitan yang masih berpihak, pemahaman tentang pasar yang masih dimonopoli oleh salah satu penerbit. dan tentu saja tentang dunia perkomikan indonesia yang masih jauh untuk sukses di negaranya sendiri.
obrolan itu berakhir jam 5an. aku segera memutuskan untuk pulang setelah barter komik dengan syarifah dan ngobrol sejenak dengan nawank. arsyad mengantarkanku sampai shelter jogja trans, ternyata untuk sampai di tugu aku harus memutar beberapa tempat selama satu jam agar aku sampai ke tugu. akhirnya aku memutuskanuntuk jalan kaki, setelah samapi jembatan aku menemukan bis ke arah utara/ malioboro. mendinglah daripada aku kecapekan, aku segera berjalan menyusuri malioboro dan bergegas menuju Tugu. di sepanjang jalan aku menemukan sisa-sisa kekacauan badai tadi. sangat mengerikan. ada pohon beringin besar yang rubuh menutupi ruas jalan, bahkan ada tiang-tiang lampu yang patah tertimpa sesuatu (mungkin pohon). aku samapi ditugu untuk mencari tiket kereta prameks terakhir, ketika sampai di pintu gerbang peron aku bertemu dengan mas yudi, dia angkatan atasku anak seni murni. dia mahasiswa yang elah lulus dan bekerja sebagai seniman (pelukis di suatu galery). aku akhirnya pulang ke solo bareng dengan dia, kami bercerita banyak hal, walau kadang aku tidak nyambung namun aku tetap merespon apa yang dia tanyakan (maklum kecapekan dari berbagai tempat dan berbagai kejadian). kami naik prameks asli dan sampai solo jam 8 lebih dua menit. kami berpisah di stasiun purwosari dan pergi ke tempat tujuan masing-masing. aku smapai di kost jam 8an lebih agak lupa, setelah makan di sebuah warung aku pergi kewarnet sebentar, saat itu aku merasa down baik secara fisik maupun mental, aku butuh hiburan sejenak. sekitar jam 11 aku pulang kemudian langsung tidur dikamar. yeeeah hari yang sangat menyenangkan:)

Label: