30 %sesumbar sang Tukang Gambar
“Kalian tahu Men, Aku akan
menikah diusia 25 tahun dan sukses sebagai tukang gambar!!”. Usia 25 tahun tinggal
2 bulan lagi dan aku hingga hari ini belum menjadi tukang gambar yang sukses.
***
Pagi ini kesadaranku belum pulih
benar. masih tertinggal di kamar tidur. Kalian tahu, menjalani hari dengan mata terkantuk-kantuk
itu ternyata sangat menyebalkan. Aku kadangkala berpikiran buruk, sepertinya
Tuhan dan alam semesa bersekongkol mengatur segalanya agar aku tertidur dalam
kondisi apapun. Kondisi tertolol beberapa hari ini adalah, tertidur dengan
posisi duduk sambil menggambar komik. Iya. Menggambar komik. Gak heboh gimana
tuh.
Aheeem, Aku sudah lama tidak
membuat postingan melalui laptop. Ternyata memang menyenangkan mengurai kata
dan menyusunnya menjadi sebuah cerita keren melalui keyboard (setelah beberapa
kali menulis pake hape yang fontnya kueeecil banget sampe stress gara-gara gak tahu dimana letak ‘titik’ dan ‘koma’ di Hape model Querti). besok sudah lebaran. Sangat cepat yhaaa. Dan beberapa bulan lagi aku berumur 25 tahun.
Sebuah umur yang sakral untuk sesosok cowok kribo bernama Mujix.
10 tahun yang lalu ketika aku
bersekolah di SMSR, aku pernah sesumbar
tentang usia 25 tahun. Sesumbar tentang kesuksesan dan pernikahan. sesumbar absurd yang hanya
bisa direncanakan di masa lalu. Iya kan, manusia bisa merencanakan, Tuhan berhak
menggagalkan. Kalimat yang lebih halus, manusia bisa merencanakan, namun Tuhan berhak memberi yang lebih baik atau menundanya hingga manusia itu siap. Karirku sebagai
tukang gambar bisa dibilang gak terlalu mentok juga sih. Beberapa kali mengerjakan
proyek yang prestisius setidaknya membuatku yakin bahwa passion-ku memang
berada di area ini. Area menggambar dan berpikir kreatif. Area dimana kamu bisa
ngegalau seharian dan kadang harus sendirian. Kurasa hal tersebut hampir
dialami teman-teman kreatif seantero jagat raya. Seperti hari ini. Aku tengah
mengerjakan komik yang rencananya di terbitkan oleh agensi cukup
keren di Jakarta. 21 pinsil, 6 sketsa dan 3 ide yang belum clear. Aku mentargetkan
pinsil dari komik ini selesai sesudah
lebaran. Horeee, semoga terselesaikan yhaa.
And then... apakah hidupku sudah
sukses sebagai tukang gambar di usia 25 tahun? Sepertinya belum. Sikap bersantaiku
masih saja menjadi momok yang harus aku manage agar bisa ditolerir oleh
kesuksesan. Kisah sukses teman-temanku rata-rata mengacuhkan sikap santai dan terus giat bekerja keras. Kutekankan. Benar-benar bekerja keras. Aku berjanji untuk
me-reset ulang semua targetku menjadi lebih spesifik. Salah satu upaya untuk
men-spesifikan target tersebut adalah dengan memakai jam tangan. Iya. Memakai jam
tangan.
Hasil obrolan dengan adikku di Bogor selama antar jamput saat magang adalah wanita atau pria yang memakai jam tangan kecakepannya bertambah 30%. Aku mau dong gantengku bertambah 30%. Jangan cuman galaunya yang nambah terus menerus. Kurasa sih gak masalah Andaikata galau bisa diternakkan, dibudidaya dan menghasilkan uang. 30% yang kumaksud sebenarnya adalah poin Attitude seseorang dalam menghargai waktu sebagai satu kesatuan alam semesta. Orang yang memakai jam tangan lebih bisa memandang waktu sebagai suatu kesadaran untuk terus bergerak dan menjalani hari ini dengan lebih teratur. Kalimat yang lebih kasar. Orang yang memakai jam tangan adalah orang yang diperbudak waktu. Diperbudak waktu agar kehidupan bisa menjadi lebih baik kurasa tidak terlalu buruk. Terlalu buruk itu di perbudak cinta sampai kehidupan yang harusnya lebih baik habis di telan waktu.
Hasil obrolan dengan adikku di Bogor selama antar jamput saat magang adalah wanita atau pria yang memakai jam tangan kecakepannya bertambah 30%. Aku mau dong gantengku bertambah 30%. Jangan cuman galaunya yang nambah terus menerus. Kurasa sih gak masalah Andaikata galau bisa diternakkan, dibudidaya dan menghasilkan uang. 30% yang kumaksud sebenarnya adalah poin Attitude seseorang dalam menghargai waktu sebagai satu kesatuan alam semesta. Orang yang memakai jam tangan lebih bisa memandang waktu sebagai suatu kesadaran untuk terus bergerak dan menjalani hari ini dengan lebih teratur. Kalimat yang lebih kasar. Orang yang memakai jam tangan adalah orang yang diperbudak waktu. Diperbudak waktu agar kehidupan bisa menjadi lebih baik kurasa tidak terlalu buruk. Terlalu buruk itu di perbudak cinta sampai kehidupan yang harusnya lebih baik habis di telan waktu.
Diperbudak cinta? Oh men. Kenapa temanya
random dan meloncat gak jelas gini sih? Okelah, karena ada kalimat ” Aku akan
menikah diusia 25 tahun” sepertinya memang mau gak mau harus menyinggung
masalah tentang cinta. Tentang cinta. kalimat "tentang cinta" akan aku casplock dan aku bold biar dramatis. TENTANG CINTA. Hoek.
Seberapa aku muak dengan cinta. Muak
pake banget. Setidaknya sampai aku ngelarin komik cinta laknat bernama ‘Lemon
tea’. Kenapa gak kelar-kelar sih?! Heran. kenapa yah? Apa gara-gara gak pernah dikerjain
kali gitu?
Komik naudzubillah itu masih mandeg di bab 5. Judulnya sih keren. Across The Universe, pake judul lagunya The Beatles. Aku memang sudah merencanakan semua judul bab di komik lemon tea memakai judul lagu favorit. Bab ini memang paling ‘rewel’ dari semua bab sebelumnya. Selain kemunculan Arumania, adegan absurd di dunia batinnya Bung Kribo itu beberapa kali mengalami revisi. Sialan. Sudah 4 kali adegan itu mengalami perubahan storyboard, dan masih belum fix. Aku yakin bab ini akan jadi sangat keren ketika komik ini selesai. Komik lemontea aku kerjakan dari umur 23 hingga 24, dan kayaknya bakal sampai umur 25. Menyebalkan. Beberapa tahun hilang gak jelas dan hanya bisa terdeteksi oleh benda bernama komik lemon tea. percayalah, bab ini benar-benar akan menjadi sangat super duper keren.
Komik naudzubillah itu masih mandeg di bab 5. Judulnya sih keren. Across The Universe, pake judul lagunya The Beatles. Aku memang sudah merencanakan semua judul bab di komik lemon tea memakai judul lagu favorit. Bab ini memang paling ‘rewel’ dari semua bab sebelumnya. Selain kemunculan Arumania, adegan absurd di dunia batinnya Bung Kribo itu beberapa kali mengalami revisi. Sialan. Sudah 4 kali adegan itu mengalami perubahan storyboard, dan masih belum fix. Aku yakin bab ini akan jadi sangat keren ketika komik ini selesai. Komik lemontea aku kerjakan dari umur 23 hingga 24, dan kayaknya bakal sampai umur 25. Menyebalkan. Beberapa tahun hilang gak jelas dan hanya bisa terdeteksi oleh benda bernama komik lemon tea. percayalah, bab ini benar-benar akan menjadi sangat super duper keren.
Orang-orang di sekitarku mulai ribut tentang urusan nikah. Misalnya
Bang Arum. Lelaki itu lebaran ini berencana menemui calon mertua berbekal sekaleng permen, jam tangan keren, dan sebungkus keripik Mak Icih untuk
mempersiapkan rencana melamarnya akhir 2014. Keren. Doi sudah siap menjadi
lelaki sejati dengan penuh kelaki-lakiannya. Si Angga Tantama malah sudah
tunangan dan akan menikah tahun ini. Si Catur dan Si Amin juga bersiap menuju
ke bahtera rumah tangga Agustus ini. Begitulah. Aku nggak akan curhat kenapa
aku masih single (baca:jomblo) sampai sekarang. Apalagi cerita kenapa
akhir-akhir ini aku menduakan Melody JKT48 dengan Raisa. Demi Tuhaaaan!!! Aku gak
akan cerita pada kalian (sambil menggebrak meja ala Arya Wiguna).
Persoalan sesumbarku yang “Kalian
tahu Men, Aku akan menikah diusia 25 tahun dan sukses sebagai tukang gambar!!”,
kurasa aku hanya perlu mengganti angka “25” menjadi “26”, “28”, atau “30”. Aku akan
masih tetap sesumbar. Kadang kala sesumbar diperlukan untuk memompa semangat
dan mengingatkan kita akan pentingnya sebuah target. Sesederhana target kecil
semacam “Aku mentargetkan pinsil dari komik
ini selesai sesudah lebaran” atau “aku akan mencoba mengajak doi ngedate minggu depan”. Ehem. Ganteng deh, Dan bertambah lebih dari 30%. Apalagi kalo
pake jam tangan.
<< Beranda