megamendungkelabu

Sabtu, 19 September 2015

Bertahan di sana

Aku selalu mengalami kesulitan setiap kali membuat postingan baru di blog ini. Yah, semacam perasaan enggan untuk menceritakan hal-hal yang terjadi di sekitarku. Beberapa permasalahan memang tak harus diceritakan. Beberapa permasalahan memang terkadang harus selesai tanpa harus dicatat. Hanya saja, 'perasaan enggan' itu akhir-akhir ini menjadi candu untuk memaksaku malas meng-up date blog ini. Alasan 'sibuk' dan 'tidak punya alat' sudah tidak pantas untuk disematkan padaku. Aku udah punya komputer. Aku udah punya waktu yang cukup luang. dan satu hal yang pasti aku sudah memiliki koneksi internet yang tidak terbatas. Apa lagi yang kurang?

Satu hal yang kurang, satu hal namun sangat vital.
Satu hal itu bernama 'alasan'.

Semenjak aku memutuskan move on tahun 2012 lalu, aku hanya bersandar dipundak para 'alasan' sementara yang rapuh. Alasan-alasan sementara itu gugur satu persatu ketika tujuan demi tujuan telah terpenuhi. Sudah terpenuhi, dan seyogyanya aku harus menemukan alasan baru.

Beberapa minggu lagi aku akan berusia 27 tahun. Sebuah usia yang mengingatkanku akan seorang Kurt Cobain, Sid Vicious, dan John Lennon.

Perjalanan untuk menemukan alasan baru terbilang cukup rumit.
Beberapa kali aku harus tersesat di belantara logika.
Berhenti melangkah dan memastikan jalan yang telah aku ambil.
Tak jarang aku berjalan kembali ke belakang untuk sekedar memeluk diri sendiri yang tengah bersedih.

Pasti ada alasan kenapa aku masih berada di bumi yang besar ini.

Aku teringat dengan seseorang kawan yang bernama sama denganku.
Dia telah meninggal belum lama. Nama yang sama namun usia yang berbeda. Kenyataan tersebut membuatku untuk segera bergegas. Berakhirnya kehidupan tidak ada yang tahu.

Aku saat ini hanya tahu satu hal, Aku harus bertahan dengan semua semesta di sekitarku, mencoba bertahan dan melakukan yang terbaik. Terimakasih untuk Jesus Crist, Mark Zuckerberg, Bakuman, Sanasuke dan Kakak yang menasihatiku dengan sangat Awesome di bulan September ini. Aku berjanji untuk hidup sehidup-hidupnya mulai detik ini. Urip kui kudu urup.

Mujix
Seseorang yang sedang
mengalami quarter life crisis,
19 September 2015