megamendungkelabu

Senin, 12 Februari 2018

Penderitaan

Azab karena membeli isi pensil mekanik murahan, menyebabkan seorang komikus berjuang keras menghapus pensil di sketsa komiknya. Tak hanya itu, saat penghapus karetnya habis, ia terpaksa memakai penghapus seadanya. Alih-alih membuat kertas menjadi makin bersih, penghapus tak bernama itu malah membuat kertas gambarnya makin kotor.

Penderitaan komikus itu ditambah dengan banyaknya karakter yang harus digambar di tiap halaman. Jika biasanya hanya ada satu atau dua tokoh utama, untuk projek kali ini tokoh utamanya ada enam! Ada enam, saudara-saudara!! Tambah satu karakter lagi, mereka kalau dikumpulin bisa dipake buat manggil dewa naga Shen Lon.

Belum lagi masalah pengurangan jatah halaman yang membuat alur cerita jadi payah. Solusinya ya memasukkan banyak panel dalam satu halaman. Atau memperbanyak narasi yang membuat komik terlalu penuh. Dua-duanya sama-sama menyebalkan.

Projek komik kali ini seperti jatuh cinta dengan orang yang salah, melelahkan. Dan kau tahu apa yang lebih mengejutkan lagi!? Komik ini belum selesai.

Dan seperti sikap orang-orang yang jatuh cinta (terlepas ia tahu entah benar atau salah) dengan orang yang salah, mereka enggan berhenti dan akan terus mencintai. Hingga habis waktu. Hingga jawabannya ketemu. Hingga jadi komik karya terbaru.

Apakah boleh merasa lelah? Boleh. Jika lelah berjalanlah pelan. Apakah boleh menyerah? Tentu saja. Hidup kau suka-suka kaulah.

Namun untuk seorang komikus yang sedang berjuang keras menghapus sketsa pensil itu, berjalan pelan lebih baik daripada berhenti.

Selamat Hari Komik dan Animasi Nasional, bagi yang merayakan.

Mujix
I love you, you love me.
We are happy family.
Ciyee kakak adikkan, ciyeee.
Bogor, 12 Februari 2018