megamendungkelabu

Jumat, 04 Maret 2011

aku dan sedikit cerita tentang van gogh

awal bulan maret aku sudah menjadwal apapun yang menjadi tanggunganku. mulai dari komik lemon tea sampai ke hal-hal yang kecil seperti mencuci baju hingga potong kumis. penjadwalan itu terpaksa saya lakukan gara-gara bulan februari kemarin aku terlalu banyak maen ke banyak tempat. hampir 5 kota besar di pulau jawa aku singgahi. aku berada di kota jakarta hanpir satu minggu, gara-gara mengikuti workshopnya simon, aku bisa mengenal jakarta lebih dekat. kota bandung tak lupa aku datangi, dalam rangka ulang tahun komikara aku terdampar di kota bandung selama sehari, tak lupa wisata kuliner nan konyol dan perlakuan bodoh kudapat dari kota yang sering disebut kota kembang. setelah perjalanan di bandung selesai aku mampir di bogor, rehat sejenak memulihkan staminaku yang telah terkuras habis gara=gara terlalu banyak gerak di acara workshop tersebut, hahahahhaa menjadi pelancong selama satu minggu teryata menyenangkan:)

perjalanan panjang kedua aku meluncur ke jawa timur, tepatnya di kota surabaya. kota yang cukup sempit itu aku jelajahi bersama temanku yang bernama hendro. misi ke kota surabaya kala itu adalah menghadiri pameran komik indonesia perancis di CCCL salah satu pusat kebuadayaan perancis sama seperti CCF di jakarta.

Aku sering mengalami hal ini, ketika kebutuhan finansialku tercukupi pasti akan ada masalah dengan kejiwaanku. Perasaan-perasaan konyol dan kebutuhan psikologis bernama kasih sayang terus saja merongrong kehidupanku. Aku merasa kesepian, benar-benar terdampar di fase yang paling buruk dalam semua hal. Perasaan iri dengki terus saja menghantuiku siang malam, seperti tadi pagi, aku terbangun pukul 7. langit-langit kamar kostku yang semakin pekat saja, jujur aku sangat membenci suasana pagi didalam kamarku, pakaian-pakaianku tersebar begitu saja, buku komik dan kertas sketsa bertebaran kemana-mana. Hal pertama kali yang kulakukan setiap pagi adalah membuka handphone nokiaku, aku sering berharap semoga ada satu pesan terkirim yang menyapaku pagi itu, namun hingga sekarang kejadian tersebut terus saja terulang dan terus terulang. Kau pernah mengalami hal seperti itu? Semoga saja tidak. Sekarang aku merasa menjadi seonggok sampah yang tidak bisa menjalani hidup seperti umumnya seorang pemuda yang beranjak dewasa. Masalahku sangat rumit, dan lagi-lagi itulah yang membuatku muak dengan semua hal di dunia ini.

Kuliahku semester ini sudah habis, hanya tersisa KP (kerja profesi) dan TA (tugas akhir). Dua mata kuliah yang cukup ruwet. Sudah sampai di paragraf keduapun aku masih mengalami perasaan yang sangat aneh. Sepertinya memang tidak dapat aku tulis atau aku gambar. Aku ingat apabila perasaan ngedrop itu sudah mencapai fase paling berbahaya ingin aku membanting HP atau memukul tembok. Sebuah pelampiasan yang sangat menyedihkan. Tapi tentu saja tak aku lakukan, kutelan mentah-mentah perasaan itu, aku akan mengeluh sepuasnya lewat komik. Sebuah dunia dimana aku bebas menentukan takdir, dan menghindar dari kejadian-kejadian bodoh bernama takdir Tuhan.

Beberapa hari ini aku membaca buku biografi Vincent Van Gogh, seorang seniman lukis yang sangat fenomenal. Buku itu cukup unik, berwarna hijau pucat dengan cover bergambar pelukis gundul bermuka masam. Beberapa bagian dalam buku tersebut sangat menarik, aku menemukan berbagai macam kesamaan dalam kehidupanku dengan kisah beliau. Lika-liku vincent yang penuh kejadian dramatis membuatku percaya, bahwa setiap kejadian didunia pasti ada pengaruh bagi orang lain (entah itu termasuk takdir atau bukan aku tidak perduli). Buku itu bisa dibilang disusun berdasarkan kegiatan surat-menyurat dengan adiknya yang bernama Theo. Dia adalah sesosok pria yang selalu menyokong kebutuhan Vincent dalam berbagai macam hal (mungkin seperti aku yang disokong dana oleh ortuku yang berada di bogor). Satu hal yang jadi kesamaan antara aku dan om vincent adalah sama-sama di hempaskan masalah yang bernama cinta. Om vincent mencintai sesosok wanita bernama eugene seorang putri dari pemilik pondok dimana om vincent tinggal. Dan aku mencintai pemudi bernama sanasuke. Sebuah cinta gila yang tidak dapat dilogika...

Bulan maret kali ini masih saja ribet dengan banyak hal, aku masih bergumul dengan coloring komik josephira, deadline komik itu tanggal 8 maret. Dan itu berarti tinggal 3 hari lagi, aku juga belum mengurus banyak hal di kampus, seperti konsultasi dan memikirkan akan kemana aku harus KP. Satu hal lagi yang tidak dapat dilewatkan adalah komik lemon tea. Yeah komik yang berdeadline bulan maret itu belum kelat juga, disamping aku yang selalu sibuk dengan berbagai macam hal, mulai dari mengurus kuliah, menhadiri acara komik di beberapa kota, hingga kehilangan orientasi tujuan hidup. Komik josephira hampir selesai, hanya kurang 3 lembar dan sekarang memikirkan bagaimana agat komik itu tidak hanya terpajang menjadi komik biasa. Aku kemarin memikirkan ada dua penyajian komik. Cara penyajian tersebut adalah:

1.aku memajang komik tersebut kemudian membagikan secara gratis disaat pembukaan pameran. Yah seperti pameran-pameran biasanya. Namun aku merasa sangat “formal” dan masih ada sekat antara peserta pameran dan penonton.

2.aku memotong banyak panel didalam komik tersebut kemudian membentuknya menjadi sebuah hati. Di depan tempelan-tempelan berbentuk hati itu aku memajang sebuah model yang berbentuk bunga matahari dengan kepala yang dilubangi dipotong tepat sebesar wajah manusia normal. Ide ini terisnpirasi dari salah satu karya di ruang rupa ketika aku mengujungi pameran di jakarta bulan Februari kemarin.

3.penyajian yang ketiga adalah menggandakan buku komik, kemudian setiap penonton
wajib memberikan nomer telfon, dan aku akan mengocok undian secara acak, kemudian aku menelfon nomer tersebut memberikan pertanyaan konyol dan aku akan memberikan komik tersebut.

4.dan ini adalah ide terakhir dan yang paling besar kemungkinannya. Ide ini sangat simpel, aku mencetak komikku ukuran A4 kemudian menempelnya di tembok. Aku memberikan kebebasan para penonton untuk menuliskan cerita dalam komik tersebut.

Sepertinya terlalu banyak ngoceh ya? Entahlah..
Kapan-kapan aku sambung lagi.
Semoga semangat terus:)
solo, 5 maret 2011

Label: