megamendungkelabu

Senin, 31 Oktober 2022

Hari Dia Nikah Sedunia

'Untuk apa aku hidup?' ucapku kala bara api yang selalu kugenggam itu tiba-tiba hilang. Pikiran semrawut. Mataku memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong. It's suck!  Hidup yang seperti ini benar-benar memuakkan. 

Beberapa jam lalu. Aku mendengar kabar kalau dia sudah menikah. Aku tahu kalau kabar ini akan datang cepat atau lambat. Namun tetap saja hantaman itu terlalu keras dari yang aku duga. 

Semenjak saat itu pikiranku penuh dengan pertanyaan 'Kenapa,  Tuhan. Kenapa!!?'.

Aku sendirian malam ini. Berada di lantai dua sebuah kafe di UMS. Menatap nanar. Pikiran hilang. Meratapi dan memaki nasibku sendiri. Menyalahkan semua hal. Dan berakhir dengan beberapa bulir air mata yang keluar dalam diam. 

Andai saja di depanku ada tombol 'Reset' aku akan menekannya tanpa pikir panjang. Andai saja semua uangku di tabungan bisa memperbaiki keadaan ini,  akan kubobol tanpa berpikir jernih. 

Sialnya tak ada tombol. 
Malangnya uangku tak berguna. 

Semua perasaan pahit nan hambar ini aku telan bulat-bulat. Mendidih di tenggorokan. Membakar amarah di perasaan. 

Entah kapan akan terlarut dan teredam. Hingga tulisan ini terketik, bercak getirnya hati yang terluka karena patah dan hancur itu rasanya masih menusuk di dada. 

***
Pagi datang lagi. Aku terbangun oleh alarm. Terkejut ternyata masih diberi kesempatan untuk hidup. Dalam keadaan teler di kepalaku terngiang-ngiang lagu Don't Go Away milik Oasis. 

Tanpa pikir panjang lagu itu langsung aku putar. Mata masih ngatuk. Badan lelah karena perjalanan pulang dari Solo. Hati capek tau dia nikah. Pagi ini seakan hidup hanya diciptakan untuk aku. Beberapa tetes air mata tertumpah lagi menemaniku meratapi nasib. Di sebuah pagi yang cerah itu perasaan ini hujan lebat. 

Aku berada di tempat tidurku cukup lama. Memutar lagu-lagu hits milik Oasis. It's so blue, bro. Aku enggan untuk turun dari kasur. Bersembunyi di balik selimut. Aku tak yakin bisa hidup di dunia tanpa obsesi terhadap cinta gilaku, yang baru hilang tadi malam. 

Dan, oh bother,  aku ingin di tempat ini selamanya. Untuk pertama kalinya di dalam hidup aku sepakat dengan kata Mas Widi. "Hidup itu singkat dan Djanc*k!"

***

Mujix
Need a hug
Mendungan, 30 Oktober 2022