Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Suara

Tadi pagi pergi ke ATM. Kebetulan mesinnya baru,  sepertinya disesuaikan dengan momentum pindahan Bank kantor cabang. Tidak ada tukang parkir adalah alasan utamaku pergi ke tempat ini.  Sesampainya di lokasi, ada Mas-mas OB yang masih ngebersihin mesin ATM. Aku menunggu dengan sabar. Mataku menyapu bersih melihat keadaan sekitar. Pasar Simo pagi ini tidak terlalu ramai. Tak lama kemudian Mas-Mas OB-nya udah kelar bebersih ATM. Ganti ia mengelap kaca ruangan. Aku membatin,  keknya kalo menunggu lagi bakal kelamaan. Mana aku kebelet pipis juga. Ya udah aku nylonong masuk.  :Mas, Ngapunten nggih!" kataku mengucapkan permisi pada mas OB tersebut untuk memakai ATM.  "Nggih,  Monggo!" ucapnya.  Aku segera memasukkan kartu ke ATM. Dalam sekejap dari dalam ruangan muncul mbak-mbak CS yang sering aku temui di Bank tersebut.  Beliau langsung menyapaku dengan ramah "Wah Maass, suwe ra njedul, saiki nggaya ra tau mrenee!"  Hahaha, aku tertawa terkekeh sa...

Untukmu

Detak jantungku bukan untukmu Helaan nafasku bukan untukmu Masa laluku bukan untukmu Hidupku juga bukan untukmu Tak ada satupun untukmu Semuanya hanya untukku Mujix Damn,  dear.  It's will be suck till I find you.  Simo, 15 November 2022

Bermotor Malam Saat Hujan

Jadi akhirnya aku bermotor dengan fisik lelah dari Solo pada pukul 23.30 WIB, dengan guyuran hujan di sepanjang perjalanan. Tak ada pilihan lain lagi sih. Sesekali aku berhenti kala hujan sudah tak bisa ditolerir.  Dan lucunya, mungkin karena efek adrenalin, lelah yang kurasa saat sebelum berangkat sama kali tak muncul selama perjalanan pulang. Namun bukan itu poinnya. Topik utamanya adalah 'aku yang sedang sangat kelelahan ini mencoba berkendara di tengah malam di saat hujan adalah tindakan yang sangat ceroboh'.  Perjalanan berlalu pelan-pelan. Kecepatan motorku bervariasi menyesuaikan kondisi lapangan. Situasi yang paling kubenci ya situasi kayak gini. Hujan, malam, capek. Huft.  Tak lama berselang aku memasuki kawasan Simo. Suasana mendadak gelap. Banyak lampu jalan mati dan rumah-rumah terlihat minim cahaya. Apakah terjadi pemadaman listrik?  Benar saja,  saat memasuki wilayah pasar semuanya bagai kota mati. Bagiku ini adalah wajah terseram dari daerah Simo ...

Terjebak Hujan

Kali ini jumpa lagi dalam episode terjebak hujan di Cafedangan Manahan bersama Mas Aghni. Sejak jam 19.00 WIB tadi air mengguyur deras tak habis-habis. Ini sudah hampir berganti hari,  satu jam lagi.  Mas Aghni sudah pulang menerjang hujan. Aku masih di sini. Menulis catatan sambil mendengarkan pengunjung karaoke.  Jujurly aku merasa lelah. Sejak tadi pagi muter-muter random dan ngobrol dengan banyak orang. Tadi pagi aku ke Kobra, alias Kontrakan Brayat. Tempat baru baru gengs Bang Arum. Di sana rencananya sih mau kerja, tapi tadi kebanyakan haha hihi sih. Terpantau sejak tadi pagi ada Diaz,  Bang Arum,  Jeki,  dan Bang Angga. Pas jam makan siang ada Kang Suryo & istri menyusul.    Waktu beranjak siang. Aku pindah tempat ke Cool And Brew di daerah Fajar Indah.  Di sini aku bercengkrama dengan Mbak Yonas dan Mbak Trisna. Ngobrol banyak ngalor ngidul. Dari jam 14.30 WIB ampe 18.30 WIB. Di sini aku mengedit video short untuk Youtube. Oh iya ...

Hari Dia Nikah Sedunia

'Untuk apa aku hidup?' ucapku kala bara api yang selalu kugenggam itu tiba-tiba hilang. Pikiran semrawut. Mataku memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong. It's suck!  Hidup yang seperti ini benar-benar memuakkan.  Beberapa jam lalu. Aku mendengar kabar kalau dia sudah menikah. Aku tahu kalau kabar ini akan datang cepat atau lambat. Namun tetap saja hantaman itu terlalu keras dari yang aku duga.  Semenjak saat itu pikiranku penuh dengan pertanyaan 'Kenapa,  Tuhan. Kenapa!!?'. Aku sendirian malam ini. Berada di lantai dua sebuah kafe di UMS. Menatap nanar. Pikiran hilang. Meratapi dan memaki nasibku sendiri. Menyalahkan semua hal. Dan berakhir dengan beberapa bulir air mata yang keluar dalam diam.  Andai saja di depanku ada tombol 'Reset' aku akan menekannya tanpa pikir panjang. Andai saja semua uangku di tabungan bisa memperbaiki keadaan ini,  akan kubobol tanpa berpikir jernih.  Sialnya tak ada tombol.  Malangnya uangku tak berguna.  Se...

Bola Mata

Mamakku berjualan jajanan di depan rumah. Target marketnya adalah bocil-bocil SD. Nah, beberapa hari belakangan ini, jajanan bernama 'Bola Mata'.  Apa itu Bola Mata? 

Asma Kinarya Japa

Nama Mujix hampir tersematkan di semua karyaku. Mungkin kalian ada yang penasaran gimana sih awal mulanya aku nemu nama pena tersebut. Gak penasaran?  Yowis gak papa. Aku paham kok emang priority tiap orang beda-beda. Tapi gak papa kan ya jika aku berbagi cerita. Daripada hilang ditelan waktu dan lenyap bagai debu. Wkwkwk Jadi gini, aku dulu bersekolah di SMK N 9 Surakarta, aku yang kala itu sedang lucu-lucunya belajar dan berkarya dengan komik, akhirnya merasa butuh nama pena. Atau nama panggung, intinya label biar gampang diingat orang saat bikin karya.  Terus saat itu sedang marak beberapa komikus Indonesia menggunakan nama pena yang ke-Jepang-Jepang-an. Kan aku jadi kepengen, tapi bingung juga ya nyari nick name yang bagus.  Ya udah karena gak mau pusing,  aku penggal aja kata 'Muji' lalu aku tambahi huruf 'X' dibelakangnya. Jadilah nama 'Mujix'. Kenapa harus huruf 'X'? Soalnya di sepanjang aku hidup,  sesuatu brand yang mempunyai akhiran...

Pak Zuhri

Lik Zuhri adalah kerabat jauhku. Rumah beliau berada di jauh ujung pucuk desa, di sebuah daerah yang bernama Majan. Aku tak memiliki banyak interaksi dengannya. Mungkin memang karena beliau itu sepantaran bapakku, yang tentu saja secara lingkup aktivitas tak terlalu intens bertemu. Namun walau begitu, beberapa kali aku bertemu beliau untuk mengurus KTP. Ya, beberapa kali urusan KTP di keluargaku 'dibantu' oleh beliau.  Beberapa minggu ini Pak Zuhri menderita sakit. Aku belum sempat menjenguk. Dan kalo dipikir-pikir aku memang juga tak tahu banyak kalau Pak Zuhri sedang keadaan tidak sehat. Kata bapakku ada sesuatu yang salah dengan perutnya. Bapakku beberapa kali ke rumahnya untuk memijat dan menjenguk. Aku yang sedang sibuk hanya bisa menitipkan uang santunan yang tak seberapa. Sedih.  Kemarin di grup watsap keluarga besar,  Omku mengunggah keadaan Pak Zuhri. Tampak badannya kurus,  dengan wajah sangat pucat dengan berbagai selang infus di sekitarnya. Aku terkejut d...

Tanggunganku

Bebanku banyak banget. Semua kebutuhan rumah secara finansial aku yang nanggung. Mulai dari biaya hidup hingga jatah preman para meng yang kini jumlahnya 7 ekor. Aaaaaaaa.  Jujurly aku agak capek. Apalagi aku saat ini udah gak kerja full time lagi. Mau nyari kerja full time lagi?  Enggak sih. Tapi mau duitnya rutin. Wkwkwkkw Sebagai anak korban generasi roti lapis,  kadang aku merasa iri dengan orang-orang di luar sana. Jadi udah bukan perkara baru lagi ya kalo aku aslinya kadang suka sirik sama rezeki orang lain. Keknya semua manusia punya penyakit ini deh. Wkekek Aslinya aku tipikal yang gak mau ngeluh soal ini. Namun beberapa minggu belakangan,  pengeluaran bulanan yang aku tanggung benar-benar melambung to the max. Banyak banget. Melebihi batas maksimal. Uangnya ada sih. Sayangnya sudah mulai menggerus tabungan yang seharusnya dipakai untuk masa depan.  Kemarin aku akhirnya sambat ke mamak,  bapak,  dan adik. Intinya bilang kayak yang aku tuliskan ...

Karya Bang Jago

Apa hasil karya lu yang ngebuat lu bilang "Gilaaakk! Jago banget gue!". Buanyak, dasarnya emang aku orangnya kepedean (since 2015) siih. Namun jika disuruh memilih, maka pilihan tersebut jatuh pada... Skripsi!  Bikin skripsi dong! Gilaa,  gokil bets deh,  Sebagai mahasiswa TV & film yang bercita-cita jadi komikus sukses, kesibukanku kala itu ya (selain desperate) tiap hari bergelut dengan video atau komik yang kebanyakan bermain rasa feeling kimoci di otak kanan. Di suatu momen krusial, aku tersadar. Otak kiri adalah sosok bagian tubuh yang jarang aku latih. Saat itu alasanku memilih membuat skripsi ialah ingin belajar nulis. Yeah,  literally menulis dengan baik dan benar. Bagaimana aku tahu?  Gampang! Jebul-nya setiap aku membuat komik kan pasti bakal bikin tulisan tuh, nah di situ keliatan dong amburadul dan mawutnya EYD serta kaidah kepenulisan di karyaku.   Sebelumnya mah gua dulu kalo nulis asal tubruk aja. 'Di' mau dipisah atau kagak bodo ama...

Cerita Di Balik Foto

Foto ini diambil pada saat aku jadi mahasiswa ISI Solo semester 2 atau 3. Kala itu angkatan kami akan mengadakan pameran fotografi dalam rangka tugas kampus. Acara diselenggarakan di lorong gedung J.  Cerita di balik foto ini. Ini adalah masa di mana aku sangat membenci diriku sendiri. Benci sebenci-bencinya. Namun ironisnya kala itu aku yang sangat membenci diri sendiri itu sedang sangat mencintai seorang wanita. Cinta secinta-cintanya.  Sebuah dualisme yang sangat membagongkan. Dan bisa ditebak. Tak ada titik terang dalam kisah cinta tersebut. Logikanya, mencintai diri sendiri saja belum bisa, sok sok an mencintai orang lain. Sudah cukup absurd? Belum!  'Pemuda pembenci diri sendiri yang tengah mencintai perempuan' itu ternyata dicintai beberapa perempuan yang lain. Namun matanya tertutup oleh kebencian terhadap dirinya sendiri. Namun hatinya tertutup oleh cintanya terhadap orang lain.  Andaikan aku di masa lalu itu melihat aku di masa sekarang,  a...

Yang Penting...

Kemarin pas mau foto di plang jalan Malioboro. Di situ ada dua mbak-mbak berjilbab yang berfoto ria. Setelah mereka pergi aku segera mengambil alih lokasi. Di sela-sela sesi pemotretan terjadilah perbincangan gayeng.  Mas Dody: "Mbak'e kae mau manis yo, aku seneng sing model ngunu kui. Yen sing ayu banget malah aku emoh!" Aku: " hmm, yen aku tak golek sing gelem lan seneng karo aku ae mas!" Mas Dody: "Oh iyo, ding! Penting kui! " Walau syarat dan ketentuan berlaku,  namun itu hal penting adalah yang paling pertama dan utama. Kriteria lain bisa diobrolkan bareng-bareng. Yang penting ketemu dulu!  Ah gini-gini amat obrolan dua lelaki single yang mulai memasuki usia paruh baya. Wkwkw.  Mujix Minum air putih hangat sesudah bangun tidur itu enak banget gaes. Cobalah!  Yogyakarta, 24 September 2022

Upgrade Senjata

Akhirnya beli laptop! Awalnya mau cari yang murah, budget 6-7 jutaan. Eh tiba-tiba harga segitu keinget laptop Asus lama, Intel celeron dengan ram 4 GB yang suka lemot. Yah karena spek kentang emang gak cocok buat desain grafis berat. Mempertimbangkan hal tersebut, terus budget aku naikkan ke angka 10 jutaan. Nah di poin ini dapat laptop Asus pake Ryzen 5. Di nominal tersebut, aku agak 'kegocek' dengan spek laptop Asus yang versi Ryzen 7 ram 16GB. Pusing deh,  beberapa minggu belakangan terjebak di berbagai pertimbangan. Soalnya jika aku mengambil type di spek segitu harganya naik menjadi 13 jutaan.  Nah di nominal 13 jutaan, ditambahin dikit di angka 15 jutaan udah dapat Macbook Air. Aaaaa padahal sejak dulu aku pengen punya Macbook. Tapi Macbook Pro sih. Di harga saat tulisan ini terketik varian terendah Macbook Pro di angka 18 Jutaan.  Nah pilihannya jadi makin rumit. Kalo boleh jujur aku cukup mendambakan Macbook. Beberapa kali aku sering meyakinkan diri untuk membeli...

KONSER SHEILA IMAJI-INK

Tadi malam mimpi liat konser Sheila On 7! Konsernya seru, pake format pengajian. Jadi yang nonton duduk di atas tikar sambil makan snack kondangan dan minum teh panas.  Kerennya,  mereka membawakan lagu baru yang belum pernah dinyanyikan di dunia nyata. Lagunya bagus banget. Setelah konser aku tiba-tiba terjaga,  kala itu pukul jam 3 pagi. Aku ingat nada dan liriknya. Wuih pasti bakal keren banget jika aku bisa membawa lagu ini dari dunia mimpi ke dunia nyata.  Lalu aku lanjutkan tidur. Jam 5 pagi aku terbangun lagi. Mimpinya masih ingat. Tapi lirik dan nada lagunya lupa sama sekali. Sial. Tau gitu waktu mimpi aku rekam pakai hape tuh. Dari peristiwa ini aku belajar, jika ada ide hendaklah segera di dokumentasikan dalam format apapun. Catatan atau rekaman juga boleh. Setidaknya meninggalkan jejak untuk memancing ide-ide itu kembali. Salam lumba-lumba buat para Sheila Gank! Mujix Mencoba untuk lebih rutin berolahraga Simo,  13 September 2022

Kunci Motor

Kunci motorku hilang entah di mana. Kamar sudah berantakan aku obrak-abrik. Semua ruangan sudah aku sambangi mondar-mandir kayak setrikaan. Dan tidak ketemu. Aku masuk kamarku lagi untuk kesekian kalinya. Termenung sambil melepas jaket, sepatu, sarung tangan dan pernak-pernik lainnya dengan gontai. Aku seperti kecolongan sore ini, bahkan motor Lexi gantengku sudah ada di teras siap mengaspal untuk melibas cakrawala yang mendung menggantung.  Ya,  sore itu aku memang sudah rapi jali buat tancap gas ke Pasar Simo untuk mengambil uang biaya jatah bulanan. Aku lupa kalo hari ini ternyata saatnya membayar tagihan internet. Dan apesnya tetanggaku yang menjadi penyedia layanan tersebut tak memiliki rekening bank yang sekirannya bisa aku transferin duit. Jadi begitulah. Harus segera ke Pasar Simo untuk mencari uang cash.  "Wis temu, Yon!?" tanya bapakku masuk kamar sambil membawakan senter. "Durung,  Pak,  sik, sik!" tanganku meraih senter yang diulurkan oleh bapak. Aku...

Situasi Ideal

Akhirnya kontrakku di perusahaan ini selesai, dan tidak diperpanjang. Perasaanku campur aduk. Seneng karena bakal punya waktu yang tidak terikat lagi, sedih karena harus berpisah dengan teman-teman kantor,  sebel karena harus berdamai lagi dengan ketidak pastian keuangan di dunia paruh waktu, dan lain sebagainya.  Aku berada di perusahaan ini selama satu tahun, masuk sebagai pembuat papan cerita di divisi konten. Informasi mengenai lowongan pekerjaan ini aku dapatkan dari seorang teman FB. Ia kebetulan membagikan poster lowongan pekerjaan tersebut. Dalam sekejap saja aku memutuskan untuk melamar melalui Linkedn. Setelah melalui beberapa wawancara dan beberapa ujian akhirnya dimulailah pekerjaanku itu.  Pikiranku menerobos dimensi waktu dengan mengingat hal-hal yang sudah aku lakukan di perusahaan itu. Ternyata sangat seru dengan berbagai hal yang beragam. Banyak ilmu, kebiasaan,  karya dan teman baru di tempat itu.  Kurasa hal tersebut yang membuat situasi kali ...

8.10.2022

Nyawaku tinggal separuh Baranya habis ditelan waktu Sebagian perlahan terkikis angin Melebur menancap di ulu hati Terbawa nanti, terbawa mati Simo 8.10.2022

Goreng Sego

Tadi pagi aku bangun tidur, lalu bergegas ke kamar mandi buat mandi. Nah aku Lewat dapur kan ya, eh kulihat ada nasi kemarin. Tercetus sebuah ide. Keknya buat sarapan enak tuh. Lagian aku lagi mager keluar buat cari makan.  Karena kadang nasi kemarin itu dijadikan pakan ayam, makannya aku ijin dulu dong. Kebetulan simbokku juga di dapur. Aku samperin beliau sambil ngomong: "Mak,  goreng tak sego yo!? " Beliau bengong. Dan begitulah hari ini dimulai lagi aku yang tidak fokus dengan segala kerandomannya.  Mujix bisa berkarya karena bingung.  Simo,  28 Juli 2022

Hakikat Penolakan

Lebih sakit mana? Ditolak penerbit atau ditolak calon pacar. Dua-duanya sama-sama sakit. Kalo ditanya 'lebih sakit mana',  jawabannya tergantung dari sudut yang ingin kalian dengar. Namun terlepas dari ukuran yang katanya relatif tersebut,  dua-duanya menggores luka harga diri setiap pribadi.  Perih, sakit,  tidak nyaman,  membuat ingin muntah dan sarat akan dendam. Karena sedang populer drama soal penolakan karya yang berujung pada bergemuruhnya emosi dari netizen cergam, okey let me tell you my story. 

Nasihat Orang Kantor

Untuk para karyawan baru yang diterima perusahaan namun merasa sulit beradaptasi, ijinkan aku memberi sebuah masukan dari pengalamanku kerja di kantor.  6 bulan pertama coba pakai perspektif pembelajar. Dadi diniatke sinau. Misal selama 6 bulan itu benar-benar gak bisa enjoy,  silahkan mempertimbangkan buat cabut. Kendalaku pas di kantor yang ini juga gitu sih, cuman aku bisa nemu polanya di bulan ke 3, Bulan 1 bagai neraka wkakekakw Aku mau 1 tahun di sini. Overaall seru, pressure-nya gayeng, banyak ilmu yang aku sikat. Gejolak naik turun ngikutin jadwal kerja. Intinya sih temukan hal yang menarik di pekerjaanmu sekarang Entah itu ilmu, gaji, jodoh atau apapun. Mujix Khilaf beli tiket Westlife.  Mahaaal. Tapi gimana,  I want to get new experience. Mujix, 8 Juli 2022

Kemplang Harga

Pitching komik baru nih ges, doain lancar ya xixixi. Biar duit khilaf jajan-jajan  ada yang gantiin,  wkkakwkakkwa. Iya,  misal projeknya , ngerjainnya bakal di luar jam kantor. Gini amat ya buat cari-cari duit. Huahahaha.  Duit itu fana, namun mau gimana. Beberapa minggu belakangan banyak yang nawarin pekerjaan. Karena endingnya bakal ' di luar jam , harganya langsung aku kemplang.  Dan seperti yang aku duga, gak banyak yang deal. Maklum sih ya. 

Kebocoran Keuangan

Semingguan yang lalu aku memeriksa neraca keuangan personal. Setelah menjumlahkan bermacam-macam angka, keluarlah sebuah nominal yang membuatku tertegun.  "Kok uangku cuman tersisa segini ya?" kataku heran.  Aku kembali termenung mengingat beberapa minggu belakangan. Sambil mencari-cari sumber pengeluaran yang sekirannya membuat tabunganku jebol.  Jadi beberapa bulan belakangan ini aku tidak mencatat cash flow yang berjibaku di dalam hidup. Alasannya sih sederhana, aku sudah tau kisaran umum jumlah uang yang keluar dan masuk. Jadi pikirku 'selama pemasukan LEBIH BESAR dari pengeluaran,  insyaallah aman'.  Begitulah perkiraanku.  Namun kali ini perkiraanku sepertinya salah. Dan sepanjang aku mengingat, sepertinya semua pengeluaran masih dalam status aman,  namun kenapa uang yang tersisa tak sesuai perkiraanku,  ya?  Aku menutup buku catatan finansial digitalku. Sambil menghela nafas panjang, aku membatin, jangan-jangan ada kebocoran  yang...

OVERTIME

Topik kerjaan minggu ini chaos banget. Pembagian job desknya ngawur. Gila banget masa jatah 18 halaman dibebankan ke aku semua, materi baru lagi. Overtime kerjaan hampir 4 jam, 84 slides,  dan puluhan revisi yang belum tersentuh. Jika fase semacam ini muncul terus resolusinya tentu saja kalian udah tau kan ya...  Mujix Yuk prepare lahan basah yang lain!  Simo, 3 Juni 2022

Board Game Of The Life

"Dua periode!  Sama nambah darah sangobion! " kata Bang Arum, sumringah sambil meletakkan sebuah kartu di meja Warmindo.  "Bwahahahahahak" aku dan teman-teman langsung ngakak.  Awal mulanya, aku selalu gabut tiap wiken. Nah makanya wiken ini aku ke Solo dan menghabiskan seharian bermain board card game bersama teman-teman. Sebuah agenda dadakan yang random.  Buat yang belum tahu, kalimat 'satu/dua periode' digunakan untuk menyebut kartu boost, dan 'nambah darah sangobion' digunakan untuk menambah health poin karakter.  Berbagai istilah baru nan ajaib muncul di permainan ini. Mulai dari 'tameng', 'dua periode', 'nambah darah', hingga 'kecik' tercipta untuk menggantikan istilah-istilah keren di boardgame. Rasanya kek ngedengerin anime Spy X Family didubbing dengan bahasa Jawa Timuran. Dadi lokal banget, cook.  Berbagai permainan yang seru,  gayeng,  alot dan membagongkan berlalu seiring waktu. Akhirnya pengalaman bermain...

Aku dan Motor: Part 1

Saat itu, di usia saat aku masih sangat muda dan baru jadi anak kampus, aku menjadi sosok salah satu mahasiswa yang tak memiliki motor. Jadi kemana-mana aku harus jalan kaki, atau naik angkutn umum. Honestly,  Aku saat itu merasa mider dan beranggapan dunia ini tidak adil. Apalagi melihat teman-teman lainku memiliki motor dan bisa pergi ke manapun dengan praktis. Hari demi hari saat jalan kaki, aku selalu mengumpat, aku selalu mengeluh, dan aku selalu memaki diri sendiri karena terlahir miskin. Ya, aku selalu memaki diri sendiri. Dan hanya diri sendiri, tidak dengan keluargaku atau orang lain. Aku tahu betul dengan keadaan perekonomian keluargaku. Dan aku tahu betul memaki orang lain sama sekali tidak mengubah apapun menjadi lebih baik. Jadi aku lebih suka 'menelan' kenyataan pahit itu bulat-bulat ke dalam perutku. 

Dua Teh Panas

Tubuhku merasa sangat lelah. Sudah dua kali ini, hmm hampir tiga kali ini aku berkeliling di foodcourt Solo Square. Dan di tanganku terpegang dua teh panas yang telah aku bayar dengan penuh kebingungan. Ah,  kenapa ini bisa terjadi anjir.  Semua ini bermula dari sebuah kegiatan bernama nonton film Dr.Strange The Multiverse of Madness. Aku saat ini sudah menjadi budak korporasi, oleh karena itu waktu yang longgar untuk menonton film di bioskop adalah hari sabtu atau minggu,  di jam siang.  Aku sengaja mengambil jam siang agar sorenya bisa meet up dengan teman-teman IKILO. Sekitar jam 11an aku sudah sampai di Solo Square. Tanpa banyak basa-basi aku langsung meluncur ke studio 1. Film berjalan seru penuh kejutan dan berakhir dengan kredit di ujung layar. Aku segera meninggalkan bioskop tanpa menunggu credit scene,  ah aku malas. Nanti liat di yutup aja deh.  Saat keluar bioskop aku melihat cuaca di luar cukup mendung. Hmmm. Sepertinya bakal ada hujan. Atau mal...

Ramadhan x Pekerjaan x Tetangga Kepo

"Yon,  koe kok ra tau neng mushola ki opo sholat masjid?" Mbak Ni bertanya padaku saat kami berpapasan dengannya di tengah jalan. Aku diam sejenak. Harus kujawab jujur atau bohong ya?  Malam ini aku pergi ke Mushola untuk mengantarkan 'nasi berkat' buat 'selikuran'. Buat yang belum tahu,  selikuran adalah tradisi berkumpul dengan membawa makanan dari rumah untuk dibawa ke masjid/ musholla sebagai tanda syukur karena berhasil menjalani puasa Ramadhan hingga hari ke 21. Atau dalam bahasa jawa angka '21' itu diberi label 'selikur'.  Beberapa tahun belakangan aku memang malas buat sholat terawih. Alasannya ya karena aktivitas tersebut benar-benar 'membunuh waktu' di bulan Ramadhan. Pagi sampai sore puasa, sore sampai malam terawih. Masih dipotong sholat 5 waktu dan istirahat buat tidur. See!? Hampir gak ada waktu buat agenda yang lain. So,  dengan berat hati akhirnya aku membuang jatah sholat terawih untuk melakukan hal-hal yang bersifat ke...

Menata Komik

Aku sedang mengedit komik Si Amed. Rencananya mau aku bikin buku. Buku E-book yang bakal aku jual di Google Playstore. Saat tengah menata komik,  sampailah aku di sebuah episode di mana para karakter memperkenalkan diri.  Ada Pak Kipli,  ayah Si Amed yang berusia 35 tahun. Lalu ada Mas Towet-towet yang berusia 24 tahun. Dalam sepersekian detik itu aku langsung tertegun. Usiaku hari ini 33 tahun. Dua tahun lagi menuju usianya ayah Amed. Dan kalau aku tidak salah hitung,  komik itu aku buat di tahun 2013. Saat usiaku 25 tahun.  Dan hei, aku masih tak beranjak terlalu jauh dari keadaanku saat itu. Yah memang banyak pencapaian dan hal-hal keren yang sudah aku lakukan,  namun tetap saja aku merasa something not right.  Belum menikah,  belum kaya raya,  belum terkenal, dan usiaku sudah tidak muda. Sepertinya aku harus lebih serius lagi dalam menjalani hidup. Baiklah, tindakan untuk mengubah hidup lebih baik ini enaknya dimulai dari mana ya? Let's t...

Fase Murung

Misal tak ada kerjaan full time,  mungkin aku bakalan sering berada di fase murung yang berkelanjutan. Tak melakukan apa-apa secara berlebihan, dan tentu saja dipusingkan keadaan kekurangan uang.  Bukannya sok sok an menebak rejeki, Tuhan. Namun beberapa hal sepertinya memang butuh pengorbanan dan kesungguhan dalam melakukan tindakan. Baik dan buruknya sudah menjadi konsekuensi.  Sebenarnya aku sudah cukup sering terjebak di fase burn out yang parah sejak dulu. Namun lucunya aku bisa lepas,  terjerat,  lepas dan terjerat lagi. Hal tersebut terjadi seiring usia yang semakin tua dan problem yang kian kompleks.  Seberapa kompleks?  Ya misalnya memikirkan pengen upgrade device sementara kondisi keuangan tidak terlalu bersahabat. Belum lagi harus memikirkan mau menikah sama siapa padahal gak punya mbak crush sama sekali. Hehehe Capek. Iya sih.  Cuman yowislah. Dilakoni karo mlaku ae.  Mujix Ah aku self healing yang gagal di wiken kemarin membuatku...

Hujan di Salatiga

Hujan turun dengan deras. Untuk kali ini aku setidaknya berada di tempat yang teduh. Aku berencana pergi berkunjung ke rumahnya Argha. Yang jaraknya sekitar hampir 35 Km dari rumahku di Simo.  Aku tidak begitu suka hujan saat bepergian. Basah,  dingin, dan lembab.  Namun siapalah aku, jangankan hujan,  bad mood pun tak bisa aku prediksi. Dan hari ini, sudah kedua kalinya aku bertemu hujan. Hujan pertama aku temui di Susukan, saat aku salah mengambil belokan tadi.  Salah mengambil belokan adalah sebuah kesalahan yang biasa saat ke tempat baru. Yang jadi masalah adalah rasa percaya diri berlebihan dan mengabaikan untuk memeriksa ulang rutenya. Jadi aku tadi harus berkendara lebih jauh karena tersesat. Hal tersebut membuatku sampai lebih lama di tempat tujuan.  Aku masih belum bertemu Argha. Karena sudah memasuki jam makan siang, aku memilih untuk pergi mencari warung. Rasa capek (perjalanan 3 jam),  perut lapar dan energi terkuras adalah  beberapa h...

Sarapan Nasi Uduk

Aku memulai pagi ini dengan salah baca jam, telat setengah jam. Setelah melihat di meja makan tak ada sarapan, aku segera melancong ke Pasar Simo. Pikirku, 'pekerjaan yang sepertinya akan melelahkan seharian ini setidaknya ingin kumulai dengan sarapan enak?'. Sarapan enak. Apa itu sarapan enak? Sialnya pagi ini aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Pokoknya aku harus segera ke luar rumah untuk mencari makan. Kenapa harus segera? Soalnya kebingungan memutuskan sesuatu itu memakan banyak waktu.  Motor kugeber ke arah timur. 15 menit aku sudah sampai pasar. Aku segera menepikan motorku ke warung soto. Ah terlihat ramai, aku malas. Tak jadi berhenti dan kembali melenggang pelan. Nasi kuning, lontong sayur, ah. Tidak ada satupun yang menggugah selera. Pencarianku berhenti di warung bubur ayam. Alhamdulillah. Baru memakirkan motor sudah curiga. Sepertinya sudah hampir habis, benar saja. Aku malas berpikir, lansung saja aku segera duduk di kursi. Sang penjual menanyakan pesanan. Aku...

Stok Premis Cerita Pendek

Sarung tangan. Sarung tangan baru yang sempit. Digunting biar enakan. Masih sempit. Di taman Klego saat sarapan soto aku memakai sarung tangan itu dalam keadaan terbalik. Lho kok pas?  Ternyata salah tempat dalam memakainya.  Awan kinton impian. Awan kinton di dragon ball. Aku galau di depan dealer yamaha. Flashback ke masa lalu. Sumpah beli motor dua. Dendam karena miskin. Kemana-mana jalan kaki, naik bis. Minder parah. Bisa beli sepeda angin dari uang kerja freelance. Baru dipake beberapa bulan lalu hilang. Balik lagi menjadi pengembara. Sering ditawari naik motor. Bahkan sama mbak tuan putri. Harga diri remuk redam. Akhirnya masuk ke dealer. Situasi sepi. Tak ada display motor. Agak ragu. Namun nekat ke meja kasir. Dilayani mbaknya. Yakin beli type Lexi?  Flasback lagi ke masa lalu. Sejak saat itu mulai menerima keadaan walau pahit. Membuang waktu di jalan. Hati sakit ditanyain 'kok gak naik motor'.  Mualnya perut dan pikiran saat di dalam bus. Hidup paling memuak...

A nightmare on the street (1)

Perjalanan bermotor paling menyiksa adalah berkendara di malam hari saat hujan dengan keadaan mata minus. Aku mengalaminya lagi tadi malam.  Berkunjung ke rumah Arifin di Nogosari malam itu adalah ide yang cukup buruk dengan semua situasi yang aku jabarkan di atas.  Rumahnya berada di desa pelosok di pinggir sawah. Akses jalanan yang rusak dan gelap benar-benar bagai landscape uji nyali dan test drive kemampuanku dalam mengendalikan motor.  Alhasil kecapatanku berkendara tak pernah lebih dari 35KM/jam. Aku terpaksa berkendara di malam hari karena sore hujan deras mendadak. Dan dilanjutkan dengan gerimis yang ternyata awet hingga malam. Belum lagi minus mataku yang mengganggu. Mataku minus entah sejak kapan. Namun yang pasti mulai tahun lalu aku memakai kacamata untuk perjalanan bermotor. Nah problem berkacamata di saat hujan adalah air yang menempel di kaca. Pandangan kadang menjadi kabur saat terlalu banyak air di kaca. Belum lagi siksaan pantulan cahaya lampu dari kenda...

Menangis Bahagia

Unlock Achievment: "Yen ngene iki kan nambahi umur bapak! " "Nangis yo gak popo to, jenenge iki tangisan bahagia! " Ngeliat bapak nangis bahagia karena aku bisa membiayai kuliah adik. Ah sial. Kenapa jadi mengharu biru gini sih. Hehehe Ah nanti aku ceritakan detailnya.  Mujix Simo,  18 Januari 2022

Unlock Achievment.

Baru saja menjajal motor baru. Perjalanan Solo Simo.  Rasanya luar biasa dan menakjubkan. Thank you for still hang in there and live up your dream!  Foto by. Bams Bemby Mujix Dan semua keraguan,  rasa khawatir nervous akhirnya terbayarkan oleh pengalaman self reward ini. Simo, 15 Januari 2021

Kesampaian Beli Motor Baru

Akhirnya hari ini aku kesampaian beli motor baru Lexi S seharga 23 juta dan aku bayar cash. It's awesome right!?  Jika kau tanya bagaimana perasaanku, akan aku jawab bahwa aku baik-baik saja.  I'm happy of course. Dadaku berdebar saat motor itu datang dan terparkir di teras.  Di dalam hidupku selama ini,  benda bernama motor adalah sebuah imajinasi semu. Kapan-kapan akan aku ceritakan lebih detail lagi soal ini.  Ada sensasi lega di dalam hatiku. Apalagi mengingat aku telah menunda pembelian barang mahal ini lebih dari 1 tahun. Alasan utamaku saat menunda pembelian ini adalah pandemi. Jika aku memaksa membeli motor di saat pandemi dan tidak memiliki dana darurat adalah sebuah kecerobohan.  Sekarang mungkin masih ada wabah. Namun setidaknya dana darurat untuk kebutuhan hidup selama 1 tahun ke depan telah aku kumpulkan. Di balik permaainan rasa lega,  bangga,  senang,  dan sedikit terharu, sedikit terselip perasaan khawatir akan masa depan. Is ...

Temanku

Aku punya teman. Ia sangat suka membaca dan menggambar komik. Namun naas, ia malah 'terjerumus' di kampus dan jurusan yang TIDAK SESUAI passionnya. Yakni jurusan TV dan Film. Dan seperti yang diduga,  semua ilmu berkomiknya sama sekali tidak berguna di tempat itu. Temanku berada di keadaan yang (sepertinya) tidak bisa diubah.  Lalu apakah ia mencoba pindah jurusan yang sesuai passion-nya? Ajaibnya tidak!  Entah karena percaya pada takdir Tuhan atau emang malas aja untuk mengubah nasib,  nyatanya ia tetap berada di sana. Bertahan selama 2 tahun bagai neraka. Ia tetap di sana dan menerima semuanya.  Hingga akhirnya di pertengahan semester 5, ia mendapatkan mata kuliah Dramaturgi dan penulisan naskah.