megamendungkelabu

Sabtu, 25 September 2010

sepenggal mimpi di pagi hari


teman, kali ini aku ingin berbagi mengenai mimpi dan hidup yang aku alami. sebuah potongan adegan kecil yang membuatku tahu bahwa tuhan masih sayang padaku. kisah kali ini adalah mimpi kecil di pagi hari, sebuah bunga tidur yang enggan terbangun ketika dia belum memperlihatkan elegi hidup dan takdir tuhan pada padaku.


kala itu aku tengah duduk terdiam hanyut dalam imajinasi liarku, menatap potongan-potongan harapan semu yang kulalui setiap hari. kau tahu apa impian itu? tentu saja komik teman, aku tergila-gila pada komik, dunia fiksi nan imajinatif, dunia yang jauh akan realitas, dunia dimana aku dapat berteriak mengutuk takdir tuhan, dan dimana dunia temat aku bersyukur akan ceritaku dari si pembuat semesta. kegilaanku akan komik mungkin sama seperti seorang anak yang mencoba berjalan, walau terjatuh dan menghantam tanah aku selalu mencoba untuk bangun dan terus bangun. semua ini belu selelsai teman, ternyata komik jugalah yang menuntun hidupku kali ini. ketika aku tengah terdiam, tiba-tiba dia muncul dengan suasana aneh. dia duduk disebuah kantin, wajah bahagia menghiasi raut mukanya. sesosok punggung gagah menghalagipandanganku untuk meihat secuil cinta di hatinya. teman, walau aku mencoba untuk menyangkal, aku merasa cukup terhanyut dalam asa yang pekat. aku acuhkan dia, kulayangngkan pandanganku ke ujung koridor lain, mencoba mencari sesuatu yang bahkan aku tak tahu.

semesta di sekeilingku tiba-tiba bergejolak, aroma bunga mawar merasuk perlahan memasuki relung ahti paling dalam. angin tiba-tiba membelaiku tanpa alasan, lembut, perlahan. kau tahu teman suasana apakah itu? perasaan absurd sedikit jauh dari logika yang hanya hadir secara tiba-tiba, sebuah rasa aneh yang membuat John lennon meninggalkan The Beatles demi rasanya terhadap Yoko ono, kisah yang menginspirasi William Shakespeare untuk membuat kisah romeo juliat, yaah... itu suasana cinta teman. orang-orang bilang dia adalah cinta gilaku, sesosok bidadari syurga yang membuatku tidak percaya akan iman yeng kelima di agamaku. dia adalah cinta sejatiku. sang bidadari yang aku panggil "gadis berpayung pelangi." .... entahlah teman, mungkin tuisanku ini tak membuat kalian mengerti apa yang ingin aku rasakan.

dalam mimpiku dia muncul sekejap, menelefon seseorang entah siapa, berlalu perlahan dengan wajah berbinar suka cita, sepertinya sang bidadari telah menemukan malaikatnya, hatiku kacau, chaos, tiba-tiba banjir darah hitam nan pekat mengalir dalam hatiku. membuncah keluar menghitamkan langit biru. kalian tahu teman, apa yang aku ucapkan dalam hati ketika itu? "Tuhan, kalau gadis berpayung pelagi sudah menemukan malaikatnya, apa yang harus aku perjuangkan lagi didalam hidupku?"

begitulah teman, aneh sekali bukan mimpiku tadi malam. dalam keadaan hancur dan terkapar seperti itu, aku diam sejenak, mencoba berpikir dengan tenang, menghibur hatiku sendiri dengan kata-kata " semua akan baik-baik saja", ketika tengah berputus asa tiba-tiba melayang selembar kertas, jatuh tepat di depanku. kosong, tanpa nada sedikitpun. tanpa pikir panjang, aku mengeluarkan pena dan mulai melukis apa yang aku rasakan. Tuhan memberikan kertas kosong itu dan menitika sebuah pena takdir padaku, dengan sentuhan tinta kehidupan aku berharap kisah aneh dan absurd itu dapat
tersimpan abadi.



terlihat dari kejauhan sesosok perempuan melihatku dan terseyum, dia hanya berjalan pela kearahku. aku membalas senyumnya dengan sapaanku, kuacuhkan sejenak, aku terus melukis hidupku, banyak panel, bermacam-macam gambar, ingin kuperlihatkan pada dia yang kini memberiku senyum. tunggu aku... gambar ini akan kuselesaikan dulu...
aku ingin bercerita banyak mengenai hidupku di alam mimpi ini, aku ingin dia tahu keluh kesahku, aku ingin mendengar kisah hidupmu. aku akn selesaikan semua sebelum kau tiba dan memelukkku dengan cinta.


Surakarta, 25 september 2010.

Label: