Si Eja
‘ Tuyul’ kecil itu bernama Eja. Tingginya cuman beberapa
puluh senti, dan ‘tuyul’ itu sekarang sedang menggigit kancing celanaku dengan
brutal. Kalian penasaran dengan jati diri Tuyul ajaib yang doyan menggelinding
kemana-mana tersebut? Baiklah akan kuceritakan dengan ganteng. Awal mulanya dua
bulan yang lalu. Setelah sekian ribu tahun merantau ke barat menemani biksu
tong kota solo untuk mencari ilmu
kanuragan, akhirnya sekarang aku lebih sering stay di kampung. Ngerjain komik
cinta dirumah, ngegaul di rumah tetangga dan akhirnya ‘nemu’ makhluk tuyul
kecil bernama Eja.
Nama komplitnya ‘Ezza Dhani Al Farizi’, telah berlari-larian
sambil pake pampers selama 8 bulan di muka bumi. Seperti layaknya bayi yang
berusia 8 bulan, si tuyul ini suka menggelinding kemana-mana. Kurasa, andaikata
ortunya ‘meleng’ sebentar saja, si Eja ini bakal ngilang sampe kampung sebelah.
Hampir 5 menitan si Eja menggigit kancingku, heran. Apa
dia salah mempersepsikan ‘kancing celana’ dengan ‘putting payudara’. Entahlah setelah bosan, doi merangkak dengan tak
terkontrol menuju pengki sampah di samping lemari. Oh men, andaikata aku
menjadi pengki tersebut, aku akan teriak:
“Thidhaaaak!!!!!” kemudian berlari
sekuat tenaga dan bersembunyi di balik jendela.
Namun seperti yang kalian ketahui, sejak jaman Pengki eksist
di muka bumi, belum pernah tuh aku dengar ada pengki berkaki. Dan begitulah…
Adegan ‘mature content’ yang diperagakan oleh Eja itu
memaksaku untuk segera berlari dan menyingkirkan pengki dari mulutnya. Poor pengki…
Saat ngeliat si Eja
ngemut pengki, aku kepikiran materi kuliah selasa kemarin. Dosenku siang itu memberikan kuliah tentang ‘hakikat
mengenali dunia’. Materi yang membuat ‘akal
sehat menggelinding kemana-mana’ itu akhirnya memang tidak bisa aku pahami
dalam satu hari. Hakikat secara sederhana berarti ‘intisari atau dasar’, ada
juga yang mengartikan ‘ kenyataan yang sebenarnya’. Proses yang sangat religious ini dimulai dari
pertama kali ketika manusia terlahir didunia. Berjalan pelan memahami alam
sekitar, menjelajahi dimensi yang sangat baru, dan berakhir ketika ‘masa
berlaku’ manusia ini habis.
Penjelajahan tersebut sangat menyenangkan. Kurasa ketika si
eja menggigit kancing celanaku dengan brutal, dia sedang melakukan Proses religius
‘hakikat mengenali dunia’. Secara sederhana, akan banyak luapan emosi yang
muncul di otak ‘si tuyul’ tersebut.
Ketika melihat pengki Mungkin letupan pikiran si eja
semacam:
“Wooow, benda ini begitu keras, licin, apakah ini?”
Ketika melihat kancing celana si kribo, pikiran eja berubah:
“kenapa benda ini tidak mengeluarkan susu seperti punya emak?!”
Kemudian Ketika melihat si kribo:
“makhluk apa ini!!!arrgh tidak ”
#sambilmenggelindinghisteris
Iya, si tuyul itu mengelinding lagi, kali ini dia menggelinding
ke pangkuan emaknya. Di tempat yamg tepat, dan segera saja dia menetek dengan
antusias. Kurasa hari ini si tuyul bercelana pampers itu belajar banyak hal. Sebanyak
aku mempelajari banyak hal dari si tuyul yang doyan menggelinding kemana-mana
itu. Hey man, kayaknya aku harus berguru
si Ezza Dhani Al farizi’ dalam mengenal dunia deh? Ada banyak tindakan ‘akibat ketidaktahuan’ si tuyul
yang bisa di terapkan di kehidupan kita. Setidaknya doi tidak pernah takut
untuk pergi kemanapun dan melakukan apapun. Bersemangat. Dan tentu saja tidak pernah ragu untuk menggigit kancing
celanaku dengan brutal.
Tulisan ini tercipta
gara-gara si Scanner error
dan bingung harus ngapain.
Mujix
Simo, 25 Januari 2013