Tentang aku
Sore ini di sekitarku berkerumun banyak orang berkemeja kotak-kotak
merah dengan suara riuh rendah yang menggila. Hari ini adalah hari dimana
penghitungan suara cagub DKI sedang di laksanakan, dan hari ini aku terjebak
dengan ganteng di antara bapak-bapak, ibuk-ibuk, om-om, dan tante-tante narsis
pendukung salah satu calon gubernur. Kembali ke topik kerumunan orang berkemeja
kotak-kotak, intinya mereka tengah mengalami uforia sesaat tentang event yang bernama
pemilihan gubernur DKI 1. Uforia itu makin menggila ketika kamera salah satu tv
swasta menyorot mereka. Secara brutal mereka akan berteriak, mengacungkan
tangan ‘metal’ kearah kamera, yang ibu-ibu ber ‘dada-dada’ ria pake dada
mereka, ups sori, pake tangan mereka maksudnya. Tentu saja aku gak akan
terlibat dalam keramaian tersebut. Paling cuman ikutan salto dikit. Atmosfir
yang ramai dan hingar bingar tersebut meyakinkanku, bahwa hidup itu terus
berjalan, mengalir sangat cepat dan dan semakin cepat.
Aku adalah manusia berdimensi lambat yang terjebak di dunia
yang serba cepat. Dalam hal apapun. Mungkin andaikata di dunia hewan, aku
adalah kura-kura. Ya bener, kura-kura (sok) ganteng yang berambut kribo hobi
ngegalau. Kalo si kura-kura berjalan pelan gara-gara nenteng rumah kemana-mana,
si mujix berdimensi lambat karena nenteng galau kemana-mana. Sebagai manusia
berdimensi lambat, mujix tak cocok bekerja sebagai seseorang yang berhubungan
dengan api. Misalnya pemadam kebakaran. Bisa di bayangin kan ketika ada rumah
yang dilalap api, teman-teman yang lain sudah ke lokasi kejadian sambil
memadamkan api pake selang air, sementara si mujix baru bangun tidur sambil
‘memadamkan’ kesadarannya pake air. Uooh, sangat lambat. Begitulah, terlambat
lebih baik daripada tidak sama sekali. Makanya, ngeliat pikirannya yang super
duper lambat itu akhirnya aku memutuskan satu hal, aku akan mencoba fokus
pada satu hal saja, menjadi ‘orang yang hebat’. Sebuah keinginan yang aku usahakan semenjak kelas 4 SD. Sebuah keinginan yang bisa merubah hari ini.
Tentang ingin
Bapak-bapak, ibuk-ibuk, om-om, dan tante-tante narsis
pendukung salah satu calon gubernur DKI
tersebut pasti juga memiliki banyak keinginan. Setidaknya ketika melihat mereka
mengacungkan tangan ‘metal’ kearah kamera televise, itu juga salah satu cara
agar keinginan mereka bisa terpenuhi -misalnya aja keinginan untuk masuk tipi. Walau
Aku adalah manusia berdimensi lambat, aku juga memiliki keinginan, misalnya,
aku ingin beli sepeda motor dengan uang hasil kerja kerasku sendiri, bisa lulus
kuliah sesegera mungkin, punya pacar semanis melody JKT 48 (What the frog!?).
Okey, lupakan keinginan yang terakhir. Terlalu absurd soalnya. Dari semua
keinginan, ada satu hal yang aku yakini hingga hari ini. Aku akan jadi orang
hebat. Nah, namun ada satu hal lagi yang aku bingungkan hingga hari ini, aku
akan jadi orang hebat dalam hal apa?
Kalian tahu, hingga tulisan ini terketik belum ada di dalam
hidup yang bisa kukatakan bahwa itu sangat ‘hebat’. Pagi ini aku bangun jam 7
pagi, dan itu sangat tidak hebat. Kemarin malam aku mencoba ber-SMS-an dengan Sanasuke (iya, seseorang yang membuat si mujix kalang kabut beberapa tahun
kemarin), dia tidak merespon, dan itu sangat tidak hebat sama sekali, ganti nomer lagi kali yaaa. Ternyata
memang belum ada hal hebat yang pernah aku lakukan. Andaikan ada, kejadian
hebat itu hanya semacam kau menyanyikan lagunnya Jamrud di panggung Agustusan
saat aku berusia 12 tahun, itu sangat keren, itu sangat gaul, hingga membuat
seseorang wanitu terpesona.
Ah sudahlah, ulasan soal aku 'menyanyikan lagunnya Jamrud di panggung Agustusan saat aku berusia 12 tahun' di
bahas lain kali aja ya. Setelah itu, semuanya aku lupa. Keinginan untuk jadi
orang hebat itu terkubur sampai ke dalam jurang terdalam di hati yang bernama
nurani. Teronggok dengan sangat nista semenjak aku jatuh.
Tentang jatuh
“Jatuh terlepas dan
turun ke bawah dengan cepat (baik ketika masih di gerakan maupun sesudah sampai
ke tanah dsb)”
(kamus besar Bahasa
Indonesia)
Jatuh adalah adegan paling ‘moveable’ yang bisa di alami
manusia, adegan paling natural yang hanya bisa di sebabkan oleh alam semesta.
Terakhir kali aku terjatuh adalah saat kecelakaan motor 3 tahun yang lalu,
temanku yang tengah bangga memiliki motor baru mencoba membuat manuver keren di
sebuah tikungan tak jauh dari pusat kota. Kami berboncengan, kami adalah teman,
kutekankan dia bukan teman homoku. Aku masih mencitai Melody JKT48 (oi..oi..oi.. apaan sih ini).
Peristiwa itu terjadi sangat cepat, ban motornya terpeleset pasir yang tercecer
di pinggir jalan. Mendadak semesta terguling, aku melayang beberapa detik di
udara, aku berpikir mungkin ini adalah detik-detik dimana manusia bisa
menemukan tujuan hidupnya dengan sangat arif dan bijaksana. Namun, syukurlah
kecelakaan itu tak terlalu berakibat parah, motor kawanku hancur di bagian
depan, ringsek, sudah saatnya beli motor baru lagi kawan.
Kejadian terbang melayang ketika kecelakaan motor itu
akhirnya berbuntut panjang, hingga saat ini aku sedikit trauma ketika naik
motor (apalagi kalo naiknya di depan spion). Ketakutan akan ‘sensasi’ tak
terelakkan yang berbuntut luka itu membuatku malas untuk mengendarai motor.
Pokoknya sesuatu hal yang berhubungan dengan jatuh itu sangat menyebalkan.
Mulai dari jatuh tempo, jatuh miskin, dan yang paling dahsyat adalah jatuh
cinta.
Tentang cinta
Cinta semenjak dahulu telah menjadi komoditas transaksi
ekonomi yang paling stabil. Dahulu kala apabila seorang ‘manusia purba jantan’
ingin mempersunting seorang ‘manusia purba betina’, dia harus menyerahkan sesembahan
berupa daging, ataupun makanan mentah lainnya sebagi barang bukti. Yah miriplah
dengan mas kawin di jaman sekarang. apa Kenapa
dikatakan jatuh cinta? Kata orang jatuh cinta berarti tertimpa secara tidak
sadar oleh benda bernama cinta. Tentu saja terjatuh karena cinta sangat
menyakitkan. Lebih dramatis dari
sekedar semesta yang terguling, atau
tentang dirimu yang melayang beberapa detik di udara ketika kecelakaan motor.
kata temenku yang sedang jatuh cinta, Cinta itu universal. Kurasa ibuk-ibuk, bapak-bapak, dan om
tante yang sedang berkerumun banyak orang berkemeja kotak-kotak merah dengan
suara riuh rendah itu pernah merasakan cinta (atau apapun mereka mengistilahkan
cinta).
namun menurutku, Love is personal thing.
kenapa? what?! masih nanya kenapa?! nyemplung sumur sana gih.
Jadi inti postingan ini adalah, Apakah aku ingin jatuh
cinta?
er.......
bingung kemudian loncat ke laut.
Mujix
jadi intinya fokus ke kuliah nih?
Punggawan, 20 September 2012