Buku Percepatan Masa Depan
“Mujijeeeer, gimana kabar percepatanmu?!”
pagi hari itu, dia menerima pesan singkat mengenai ‘percepatan’ dari
seorang kawan bernama Mujadi Tani. Si kribo masih linglung, baru
terbangun dari tidur lelap dan mencoba setengah mati mengumpulkan nyawa
yang entah ngilang kemana. Nah loh, dia loncat-loncat kan? Adegan
loncat-loncat itu tidak seperti manusia yang sedang mengumpulkan
kesadaran, malah lebih mirip kodok berambut kribo yang mengumpulkan
serangga. Ya seperti itulah. Pagi hari itu adalah pagi yang hadir
setelah beberapa hari terlewati tanpa ‘percepatan’
apapun seperti yang dia janjikan beberapa minggu yang lalu. Sebuah
obrolan ringan tentang ‘janji percepatan’ di sore yang sederhana di
pendopo sriwedari. Si kribo itu kemudian meletakkan hape tersebut di
tasnya, kemudian dia berdiri tegap menatap langit, sambil mengulang
ingatan tentang obrolan percepatan 2 minggu silam (ciyeeeeeh pokoknya mirip adegan sinetron-sinetron lebai gitu deeeh).
***
Jalan
Slamet riyadi sore itu terlihat tak terlalu ramai, suasana yang relatif
sama di setiap waktu menjelang adzan magrib. Dari kejauhan tampak
sesosok pemuda berjalan cukup cepat sambil bersiul-siul menyenandungkan
lagu ‘Heavy Rotation’-nya JKT 48, sebuah senandung
konyol untuk menenangkan diri dari dunia yang sangat ramai. Sesekali
pemuda itu melirik rambut kribonya di kaca jendela mobil yang terparkir
di sepanjang jalan samping kantor pengadilan tersebut, iya deh ganteng,
ganteng kalo di liat dari hongkong.
Langit
sore menjelang adzan magrib sangat sedap dipandang, warna angkasa yang
melebur dengan jingga mentari itu membuat si kribo melupakan keluh
kesahnya mengenai hari ini, dan baginya bagian terindah dari hidup
adalah ketika dia bisa menikmati keadaan sore ini dengan gembira. Tak
perlu terlalu lama baginya untuk segera sampai di depan meriam
sriwedari, tampak sepasang sejoli duduk berdua memandang jalan besar
yang hilir mudik dengan kilatan lampu kendaraan. Mereka menyapa si kribo
itu dengan lambaian ramah, dan di sambut dengan langkah kaki pemuda
kribo itu yang semakin cepat. Bukankah aku sudah bilang, Langit sore
menjelang adzan magrib sangat sedap dipandang. Terutama jika kalian
memiliki teman untuk sekedar menertawakan hari ini.
***
“Naaah, Mujijeeer ini loh yang dinamakan buku percepatan masa depan”
ujar mas mujadi sembari menunjukkan buku lusuh berwarba hitam kepada
cowok kribo tersebut. tuing-tuing... rambut si kribo bergoyang pelan
kala dia beringsut mendekatkan dirinya ke arah Mas Mujadi.
“di dalam buku ini aku suka nulis-nulis lhoo” dia sesekali membalikkan beberapa halaman yang penuh coretan-coretan bolpoin abstrak, ah, andaikata Si Anang Silikon
liat, pasti dia bakal omong gini “waaah Lek, kayaknya ini cocok
REFRESING untuk dibikin karya lukis yang joss”dia akan mengatakn dengan
dialek mantab khas Solo Bru.“anuu, bukan REFRESING leeeek. Tapi REFERENSI...” terus ngakak lagi deh ampe mampus. Alhamdulilah, aku cukup bersyukur si Silikon gak liat coretannya Mas Mujadi sore itu.
Buku
percepatan masa depan itu sebenarnya hanya sebuah buku notes kecil
berwarna hitam seperti buku notes-notes yang di jual di banyak toko
buku. Selain coretan absurd berbagai angka dan huruf, didalam buku
tersebut juga terdapat kalender mini sampai tahun 2014. Teks Pancasila,
nomer telfon darurat, peringatan hari besar hingga peta buta Indonesia
di sampul belakangnya. Namun sayang, foto gadis manis semacam Anisa
Ceribel atau Sonya JKT 48 tidak terlampir di dalam buku tersebut (ya iyaalaaah.... emangnya buat apa dia nyimpen begituan).
“Tau gak Mujijer, dengan adanya tanggalan mini ini kita bisa mendeadline hidup kita untuk lebih efektif” katanya sambil menunjuk beberapa tanggal di tahun 2013,
“aku ingin di tahun ini aku bisa membuat pameran AUTIS STORY”. Dia kemudian membalik cukup cepat dan berhenti di paruh halaman dan menunjukan beberapa list catatan ‘ala resep dokter’ yang katannya, itu adalah ide video-videonya yang belum terlaksana,
“kalo yang ini, aku pengen memindahnya ke media video, Mujijer. Media komik dan tulisan kan sudah, nah sekarang ke format video”, uooooh mengerikan, padahal doi udah mengupload video hingga 300an di akun youtube, dan masih ingin menambah lagi, aje gile deeeh mas.
“aku ingin di tahun ini aku bisa membuat pameran AUTIS STORY”. Dia kemudian membalik cukup cepat dan berhenti di paruh halaman dan menunjukan beberapa list catatan ‘ala resep dokter’ yang katannya, itu adalah ide video-videonya yang belum terlaksana,
“kalo yang ini, aku pengen memindahnya ke media video, Mujijer. Media komik dan tulisan kan sudah, nah sekarang ke format video”, uooooh mengerikan, padahal doi udah mengupload video hingga 300an di akun youtube, dan masih ingin menambah lagi, aje gile deeeh mas.
“dan
intinya Mujijer, buku ini akan bisa merubah etos kerja. Etos kerja
biasa menjadi etos kerja keras, kemudian berubah menjadi etos kerja
cerdas, inilah yang dinamakan percepatan masa depan, nah Mujijer, apakah
percepatanmu tahun ini??!” pertanyaan tersebut menghentikan
hidupnya sejenak saat itu, si Pemuda Kribo itu terdiam. Si Kribo itu
kemudian meletakkan hape tersebut di tasnya, kemudian dia berdiri tegap
menatap langit, sambil mencari jawaban mengenai pertanyaan tentang
percepatan tersebut (adegannya sama persis dengan akhir paragraf satu).
***
“Mujijeeeer, gimana kabar percepatanmu?!” malam
ini Si Kribo membacanya di chating room Facebook. Yaah, dia baru sadar,
pesan singkatnya di pagi itu ternyata lupa dia balas, dan Mas Mujadi
memforwardnya ke Facebook.
Dan langsung Si Kribo jawab via on line “kabar percepatanku baik-baik saja”, yup, cukup ‘baik-baik saja’ tak lebih dan tak kurang. Malam ini adalah malam hari pertama di bulan ramadhan, jam 11 malam bukannya tidur, Si Kribo malah sibuk mencorat-coret buku percepatannya di kasur. Buku percepatan masa depan si kribo agak berbeda dari mas Mujadi. Selain lebih tipis dan lebih mungil (kayak yang punya), di dalam buku itu terdapat beberapa bagian keren yang doi cantumkan. Semisal gambar grafis halaman awal cowok berambut kribo dengan penjabaran cukup mendetail mengenai skema kemampuan Si Kribo.
Dan langsung Si Kribo jawab via on line “kabar percepatanku baik-baik saja”, yup, cukup ‘baik-baik saja’ tak lebih dan tak kurang. Malam ini adalah malam hari pertama di bulan ramadhan, jam 11 malam bukannya tidur, Si Kribo malah sibuk mencorat-coret buku percepatannya di kasur. Buku percepatan masa depan si kribo agak berbeda dari mas Mujadi. Selain lebih tipis dan lebih mungil (kayak yang punya), di dalam buku itu terdapat beberapa bagian keren yang doi cantumkan. Semisal gambar grafis halaman awal cowok berambut kribo dengan penjabaran cukup mendetail mengenai skema kemampuan Si Kribo.
Skema
itu akan mengingatkan kita dengan skema di permainan sepakbola. Secara
umum skema itu mencakup kompetensi si kribo dalam pemilahan presentase
kemampuan di bidang Rasio, Logika, Intuisi, Perasaan, Daya sosialisasi.
Untuk halaman selanjutnya doi membuat pembagian dirinya menjadi beberapa
poin penting. Jika diumpamakan, si kribo adalah sebuah ‘merk’
maka di perlukan pengetahuan dasar mengenai apa saja yang bisa kita
ketahui dari ‘merk’ tersebut. ya, di halaman tersebut si kribo
mencantumkan banyak hal seperti, streght, weaknes, positioning, opporunity, dan big goal dari sebuah brand bernama ‘Mujix’.
Cukup menyenangkan bukan, walaupun hanya berdasarkan pengamatan
pribadi, setidaknya poin-poin tersebut bisa memudahkan kita untuk
memahami diri sendiri.
***
Aku akan mencoba mengintip teknis buku percepatan Si Kribo, jika kalian tertarik, kalian bisa membuat buku percepatan kalian sendiri, here we go:
a. Belilah
buku catatan dengan niat ingin membuat buku ‘percepatan masa depan’.
usahakan buku itu tidak terlalu besar, tebal, dan terlalu ribet. Soalnya
kalian akan sering membuka buku itu dimanapun dan di kapanpun.
b. Jika
memungkinkan ketika memilih buku, pilihlah yang memuat
informasi-informasi tambahan seperti ‘kalender dalam periode beberapa
tahun ke depan’, nomer-nomer darurat, dan hal-hal kecil yang kalian rasa
perlu.
c. Tulislah
data pribadi kalian, namun jangan terlalu mendetail, dengan menulis
data pribadi andaikata suatu saat buku hilang bisa ada kemungkinan buku
itu akan kembali kepada kalian.
d. Jujurlah
pada saat kalian menulis presentase kemampuan di bidang Rasio, Logika,
Intuisi, Perasaan, Daya sosialisasi. Jika kalian berkenan tulislah
poin-poin lain seperti, ‘pencapaian’ ‘kegagalan’ dan ‘impian’ kalian.
Dengan menuliskan poin-poin diatas maka kalian bisa menata agenda
percepatan kalian dengan lebih mantab.
e. Dan
terakhir, anggaplah buku itu adalah kawan terakrab kalian, ketika
kalian kacau, kalian bisa menengok diri kalian di buku tersebut.
Kurasa akan sangat menyenangkan ketika kita bisa menata banyak hal dan lebih bijak memandang benda kecil yang bernama ‘buku percepatan masa depan’.
***
“Mujijeeeer, gimana kabar percepatanmu?!”,
kabar percepatanku biasa saja, namun setidaknya aku sudah mencoba
menulis tentang asal muasal buku percepatan, proses pembuatan, hingga
tips-tips kecil mengenai itu. Apakah semua list tersebut bisa
terlaksana? Yaah itu sih tergantung seberapa kuat niat yang bikin. Kali
aja setelah menulis postingan ini, si kribo kelupaan nengok buku
tersebut gara-gara terlalu asik ngerjain side job atau malah bengong
gara-gara galaunya kumat. Apapun bisa terjadi hari ini. The last but not least, keep writing, and have good time in this ramadhan. Think big, start small, and act now dude:)
Mujix
Ramadhan tahun ini
semoga menjadi
bulan perubahan
yang asik
Solo, 27 Juli 2012