pahlawan
Dia bernama Ralph. Dia seorang
penjahat. Bahasa kerennya ‘bad guy’,
tubuh setinggi 2,7 meter dan berat 291 kg. Ralph diprogram memiliki sifat
pemarah akut yang hobi menghancurkan barang dengan profesional. Ya, dia di program untuk mengikuti sistem.
Dia hidup di sebuah game bernama Fix-it Felix Junior. Dia berperan sebagai
seorang ‘bad guy’ Di sebuah kehidupan
yang statis dan selalu mengikuti aturan program game. Cerita film ini mulai
berjalan ketika Ralph mengalami Hal yang paling tidak ingin dialami oleh orang
adalah diacuhkan. Acuh tak acuh bisa dibilang perbuatan yang menyebalkan. Alam
semesta tiba-tiba saja menghapus eksistensimu sebagai manusia dengan cara
sepihak. Diacuhkan dan akhirnya dia dibenci sebagai penjahat. Setelah
diacuhkan, dibenci, kemudian apa? Tentu saja dia akan melihat kehidupan sosok
lain yang dia rasa lebih baik dari kehidupannya. Seorang bad guy yang di
program sebagai penjahat dengan tubuh setinggi 2,7 meter dan berat 291 kg ini
akhirnya melihat Felix. Seorang pahlawan, tokoh protagonis yang selalu mendapat
penghargaan oleh semua penghuni game Fix-it Felix Junior. Felix adalah sosok
yang ingin dicapai oleh Ralph.
Seminggu lagi sebelum aku berusia
25 tahun. Keadaanku sama seperti Ralph di babak awal film Wreck It Ralph. Aku juga memiliki sosok-sosok yang ingin aku
capai. Sebuah kehidupan yang kurasa sempurna seperti Felix. Hingga hari ini sosok-sosok tersebut masih
cukup jauh untuk aku sentuh. Hingga berakibat ‘sering bisa tidur kalau hari
sudah menjelang pagi’. Bahasa kerennya ‘insomnia’. Beberapa hari ini aku
mengalami insomnia. Selalu baru bisa tidur diatas jam 12 malam. Apakah Ralph juga
mengalami insomnia? Mungkin. Kurasa
berbagai permasalahan yang belum kelar menjadi biang kerok insomnia tersebut.
Daripada disebut permasalahan, sebenarnya lebih tepat disebut pencapaian.
Pencapaian yang belum selesai. Aku sering mengalami keadaan ‘berpikir
berlebihan’ ketika menjelang tidur. Seperti banyak pepatah bilang ‘sesuatu yang
berlebihan itu tidak baik’. Hingga tadi malam keadaan ‘berpikir berlebihan’ itu
masih menjadi teman pengantar tidurku yang paling keren. Memikirkan apa sih? Banyak.
Tapi secara umum memikirkan berbagai masalah yang belum aku selesaikan. Masalah-masalah
berwujud tembok besar yang sangat tinggi. Hidup diusia berapapun aku akan
menemui masalah-masalah yang serupa. Gak jauh-jauh sama eksistensi dan hakikat
manusia. Sebuah pertanyaan itu juga
menjadi pondasi dalam film Wreck It Ralph.
Wreck It Ralph adalah film
animasi 3d dari perusahaan besar Walt Disney yang dirilis tahun 2012. Tokoh
utama dalam film ini seorang penjahat di game Fix-it Felix Junior. Di awal babak film ini ada peryataan unik yang
menyangkut eksistensi seorang tokoh utama. Ralph yang seorang penjahat ingin
menjadi pahlawan agar dia mendapatkan mendali untuk membuat semua penghuni game
Fix-it Felix Junior menghargainya. Atau setidaknya mengakui keberadaannya
sebagai elemen yang tidak terpisahkan dari sebuah game yang bernama Fix-it
Felix Junior.
Ada benang merah yang terhubung
antara aku dan Ralph. Benang merah itu juga dimiliki semua orang di dunia. Aku,
mereka dan semua orang didunia menyebutnya ‘keinginan’. Untuk mewujudkan
keinginan tersebut Ralph dengan segala kekacauannya menyebrang ke Game lain
yang bernama ‘Hero’s Duty’ (Tugas pahlawan), yang diplesetkan sebagai ‘Hero’s doodie’ (e’ek pahlawan) oleh Venellope,
karakter game Sugar Rush yang diasingkan gara-gara dia cacat. Pertemuan antara
Ralph dan Venellope menjadi awal takdir
besar yang merubah hidup semua karakter yang muncul di film ini. Berbagai kejadian
dan alur yang cepat membuat film ini menarik untuk disimak. Apalagi dengan
penyajian visual yang sangat menyenangkan di berbagai sudut. Scene dengan
visual terbaik adalah latar belakang dari video game sugar rush yang semuanya
terbuat dari permen, es krim, kue, coklat dan semua hal yang bersifat manis.
Sebuah takdir yang besar
kadangkala harus diawali sebuah pertemuan kecil dengan orang yang tepat. Aku percaya
itu. Pertemuan antara Ralph dan Venellope dengan semua kekacauannya membuktikan
bahwa takdir itu benar-benar dijalankan dengann baik oleh semesta (atau kalian
menyebutnya sutradara dan penulis naskah). Sesekali aku sering memikirkan hal
tersebut, berbagai permasalahan yang belum kelar menjadi biang kerok insomnia
tersebut kurasa akan teratasi dengan sangat keren apabila aku bertemu dengan orang
yang tepat. Walaupun itu hanya sebuah pertemuan kecil dan sederhana. Terkadang ketika
aku sedang dalam keadaan ‘waras’ dan ‘sadar’
ada keyakinan kecil bahwa Alam semesta tidak serta merta menghapus
eksistensimu sebagai manusia dengan cara sepihak. Itu seperti membuang karakter
Ralph dari film Wreck It Ralph. Kurasa kalian bisa membayangkan andaikata semua
pemeran penjahat dihilangkan dari dunia film. Film itu akan sangat membosankan.
Industri di Hollywood akan miskin mendadak. Para superhero akan berlomba-lomba
menciptakan penjahat seperti di film Megamind agar mereka bisa tetap menjadi ‘Hero’
dan menjadi tokoh protagonis yang selalu mendapat penghargaan. Aku berharap (dan
berusaha) agar keadaan ‘sering mengalami
keadaan ‘berpikir berlebihan’ ketika menjelang tidur’ segera hilang. Tentu saja
agar aku bisa berubah menjadi sosok lain yang lebih protagonis. Gak keseringan bingung gara-gara
gak mau ngapa-ngapain karena pencapaian yang belum selesai.
Keadaan tersebut
seperti memandang di Timeline Twitter. Gak ada abisnya sampai yang punya akun
mati dan gak minat buat ngetweet lagi. Kalau boleh berharap aku ingin segera
bertemu dengan seseorang yang bisa menggerakkan semestaku ke arah yang lebih
baik. Seperti pertemuanku dengan dunia komik, film Wreck It Ralph dan internet.
Iya, seperti pertemuan kalian dengan postingan ini.
Mujix
Oh iya, gara-gara sering terkena insomnia,
aku juga sekarang menjadi pahlawan.
Pahlawan kesiangan. Kampret.
Simo, 29 Oktober 2012