megamendungkelabu

Senin, 30 Agustus 2021

Game Day R Survival


Aku tahu game ini sejak tahun 2019, saat itu posisi masih di Bogor. Secara grafis tak terlalu wah namun secara gameplay sangat menarik. Game ini bersetting di daerah Rusia dengan setting pasca bencana nuklir. Soal teknis dan lain-lain kalian bisa googling. Di post ini aku hanya mau curhat doang. 

Kalau tak salah ingat,  aku tiga kali mengunduh game ini. Dua kali aku uninstal karena kecanduan permainan ini dan mengganggu produktifitas. Hingga akhirnya di masa pandemi ini aku mengunduhnya lagi. Yap,  aku penasaran dengan ceritanya. Lagian aktivitasku selama wabah tak terlalu sibuk seperti dulu kala.

Aku memainkan game ini cukup 
Lama.  Misi demi misi aku selesaikan. Level demi level udah aku raih.  Hingga akhirnya semua misi utama udah kelar. Akhirnya rasa penasaranku sudah terjawab. Lalu tibalah waktu dimana aku mulai bosan. 

Tersisa banyak misi kecil di camp penyelamat. Polanya udah tertebak. Aku udah gak excited lagi. Untuk itu mulai hari ini aku akan uninstal game ini dan mencari game baru. Atau mungkin fokus ke agendaku yang lain. Kalo dipikir-pikir waktu yang aku pakai buat main game cukup banyak. Hehehe

Mujix
Bakal mulai sibuk 
Apalagi ada kesempatan kerja fulltime
Simo,  30 Agustus 2021

Minggu, 29 Agustus 2021

Ask me anything!

(Q): Pernah Ditipu?

(A): Pernah beberapa kali, tapi yang paling membekas ialah dulu saat kelas 2 SMA pernah ditipu sama orang asing di daerah Gladak,  Solo. Ia memberikan cek kosong yang katanya dapat dicairkan hingga ratusan juta rupiah. Untuk mendapatkan cek tersebut,  aku diharuskan untuk mengajaknya ke rumah. Aku enggan, entah karena feeling atau gw lagi hoki aja. Usut punya usut,  ternyata penipu tersebut tukang gendam yang berhasil menggasak puluhan juta dari korban yang lainnya. Aku beruntung aja sih cuman ketipu Rp. 20.000. Hihihi

(Q): Sekarang sedang sibuk apa? 

(A): Sibuk banyak hal. Kegiatan yang paling menjadi rutinitas adalah mengerjakan commisions dari platform Fiverr. Aku kebetulan memiliki lapak jualan jasa membuat illustrasi buku anak. Cukup ramai. Kegiatan lain ialah membuat konten apapun, seperti #KelasKomikMujix, nulis blog, otw jadi budak korporat,  hingga bikin komik personal yang sampai hari ini belum kelar. Oh iya,  sama sibuk mencari jodoh. Yang minat boleh DM. Wkwkwk

(Q):  Makanan apa yang paling kamu suka? Kenapa? 

(A): Wah pertanyaan susah nih. Aku mempunyai banyak makanan favorit,  mulai dari varian Soto dari berbagai daerah, berbagai jajanan remeh temeh semacam cilor, hingga varian rasa merk Mie Instan produk berbagai perusahaan. Jika harus menjatuhkan pilihan 'paling aku suka',  kurasa gelar tersebut bakal tersematkan ke makanan bernama 'Mie Godok Jawa'. Kenapa?  Soalnya enak. 

(Q) : Beri aku satu rekomendasi buku bacaan! 

(A) : Ini juga susah. Sebagai orang yang doyan baca,  memilih rekomendasi untuk orang lain itu bikin pusing kepala. Namun jika diharuskan memilih satu buku yang menurutku 'You must read this book before you die' aku merekomendasikan buku karya Ajahn Brahm yang berjudul 'Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya'. 

Nyoto Sawah Di Simo


Pertemuan ketiga kalinya saat pandemi. Ngobrolin banyak hal. Dari bertanya kabar,  situasi pekerjaan,  hingga bercanda soal beberapa teman perkumpulan yang lucu-lucu. 

Mujix
Yuk menerapkan prokes yang baik. 
Simo,  29 Agustus 2021

Sabtu, 28 Agustus 2021

Diterima Kerja

Wuih. Ternyata lamaranku di salah satu korporat mendapatkan tanggapan positif. Yeah,  aku diterima kerja. Kali ini sebagai 'penggambar papan cerita' di suatu company di Jakarta. Impresiku sih seneng ya. 

Alasan UTAMA-ku saat mengajukan diri ke perusahaan tersebut tentu saja untuk menambah pundi-pundi uang. Aku ingin mempunyai sumber pendapatan lain yang stabil. Beberapa bulan ini keuanganku cukup normal, namun sayangnya tidak terlalu aman untuk beberapa kebutuhan besar di masa depan. Misalnya,  bikin rumah, nikah dan lain-lain. 

Postingan ini sengaja dibuat untuk meluapkan isi hati dan pikiranku. Aku gak tau harus cerita sama siapa. Maklum jomblo. Bakal aku buka ke publik mungkin setelah satu atau dua bulan setelah terlibat di sistem perusahaan tersebut. 

Dari gaji bagiku cukup besar,  hampir 3 kali gaji pekerjaanku di korporat sebelumnya. Plus ditambah berbagai tunjangan seperti BPJS, THR dan asuransi. Overall cukup oke. Terus apa permasalahannya? 

Masalahnya adalah,  aku belum bekerja di situ. Belum tau workflow-nya,  seberapa ketat deadline dan pressure yang mengelilingi posisi tersebut. Namun satu hal yang pasti, pekerjaan ini akan menjadi perjalanan baruku dalam mempelajari banyak hal. Semoga saja aspek lahir dan batinku bisa menyesuaikan keadaan dengan baik. 
 
Semuanya berawal dari selebaran promo lowongan kerja di medsos. Jadi ada friendlist yang membagikan benda itu dan muncul di berandaku. Kalau diingat-ingat, akun Linkedn sang korporat sempat kepo profilku juga. Saat melihat selebaran tersebut aku langsung memeriksanya di Linkedn,  dan benar saja,  ternyata bukan hoax.  Langsung saja aku mengajukan lamaran. 

Selang beberapa hari aku dikontak oleh pihak perusahaan. Ada tes mengerjakan beberapa papan cerita, aku bikin enam panel. Aku kerjakan dengan baik. Sepertinya hasil tesku cukup masuk kualifikasi. Diagendakanlah sebuah wawancara pertama via Google Meet. 

Wawancara pertama gugup abis. Kalo dipikir-pikir ini PERTAMA KALINYA aku interview resmi. Berbekal kemeja lama dan rambut dikuncir interviewku berjalan cukup lancar. Beberapa pertanyaan terkait pekerjaan dan perkenalan diri aku jawab seperti adanya. Dari obrolan tersebut aku diminta untuk menyelesaikan semua papan cerita. Langsung aku gas! 

Wawancara demi wawancara diadakan. Total ada tiga kali interview. Semua aku lakukan dengan hati senang walaupun kadang gugup khawatir akan sinyal wifi yang kadang lemot. Setelah wawancara terakhir selang waktu dua minggu aku mendapat kabar jika lamaranku diterima. 

Apakah aku senang. Biasa aja sih. Daripada senang aku malah lebih ke arah gugup dan khawatir. Dua situasi yang selalu menghantuiku saat bertemu dengan keadaan baru. Baik atau buruk aku tidak tahu,  namun setidaknya aku mencoba mengambil langkah baru untuk kehidupan yang lebih baik. Buah dari sebuah harapan adalah kegagalan atau keberhasilan. Yang manapun keduanya mempunyai sisi koin yang bernama pembelajaran. So, let's learn something new in this moment. It's will be great adventures. 

Mujix
Siang anak kantor,
Malam anak freelance. 
Simo, 17 September 2021


Rabu, 18 Agustus 2021

18.08.2021

Aku dan kamu berada di jarak yang tak bisa ditentukan. Jauhnya bagai kesadaran yang mulai muncul hingga mengabur karena waktu. Yang sialnya tak bisa diukur dan tak bisa dicampur. 

Aku dan kamu mempunyai helaan nafas penyambung nyawa yang masih menempel di ujung kepala. Menyisakan rasa rindu yang kadang terbakar jadi abu. Rasanya hambar di dalam diri, rasanya pengar di dalam hati. 

Aku dan kamu adalah satu di dunia semu.  Kehidupan masih ingin kita berada di sini.

Untuk merajut kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan tak bisa disatukan. 

Untuk merajut kisah cinta yang tak bisa tersampaikan dan hilang ditelan kenangan. 

Mujix
Gak ngerti lagi deh
Simo, 18 Agustus 2021

Jumat, 06 Agustus 2021

Suara Kucing Kecil

"MIAWW!!  MIAAAW!!!"
Aku yang berada di teras mendengar suara anak kucing kecil dari dalam rumah. Aku tak menghiraukan suara tersebut, sambil berpikir 'Ah,  paling nyariin induknya!". Kisah para anak kucing ini sangat 'nggrantes',  baru lahir selama dua minggu,  sang induk mati karena entah apa. 

Aku tak menghiraukan suara kucing tersebut karena beberapa saat yang lalu mereka telah aku kasih susu. Ya, sejak dua hari ini para anak meng ini mendapatkan susu dari dot dan susunya instan plastikan Grwossy yang aku beli di toko khusus kucing. Aku pikir, mereka udah kenyang, jadi mau berteriak kek apapun terserah kalian. Begitu pikirku. 

Namun walau belagak sok acuh tak acuh terhadap si kucing. Telingaku menyimak teriakan itu dengan seksama. Kok aku perhatikan yang ini suaranya nyaring banget ya? Dan tak ada sahutan lain dari temen-temennya. 

Perlahan suara itu melemah dan seperti kelelahan. Sekonyong-konyong aku bergegas dari sumber arah suara. Ternyata sang tuan muda tak berada di kandang bersama teman-temannya. Beliau merangkak lemah di bawah kursi tamu.

"Woalah,  kok tekan kene!!? " kataku. Aku angkat tubuh mungilnya dengan satu tangan. Dalam beberapa langkah aku mengembalikan kucing tersebut ke dalam kardus bersama kawan-kawannya. Dan benar saja. Setelah di dalam kandang, suara nyaring itu tak terdengar lagi. 

Aku mungkin memang bisa memberinya susu,  namun aku tak bisa menggantikan induk para kucing itu sebagai sosok ibu. 

Mujix
I'm tired and exhausted. 
Simo,  6 Agustus 2021


Selasa, 03 Agustus 2021

Kucing Diciptakan Untuk Apa?

Siang ini dimulai dengan insiden kucing mbang telonku yang tak mau makan. Asumsi sementara,  doi keracunan tikus lagi. Masalahnya adalah, beliau dalam masa menyusui ke empat anak kucingnya yang baru berusia dua minggu. 

Di rumahku tidak ada vets. Jadi jika ada sesuatu terhadap sang kucing, aku (atau kami,  biasanya aku dan mamak) mencoba mengobatinya secara manual. Mulai dari dikasih susu atau air degan. Namun sialnya, usaha kami selalu berakhir hampir sia-sia. Dari beberapa kejadian hanya satu atau dua kasus saja yang berhasil sembuh. Itupun hanya menyambung nyawa untuk beberapa minggu. It's hard but I just can do this thing. 

Siang ini juga seperti itu. Aku memaksa mati-matian agar sang kucing mau menelan air degan untuk menetralisir racun. Entah berhasil atau tidak,  yang pasti sang kucing mbang telon itu saat ini masih terkapar di lantai beralaskan kain kaos lamaku. Problem berikutnya adalah,  keempat anak kucing tersebut belum dikasih minum hari ini. Aku termenung. What's should I do? 

Sore mulai beranjak datang. Solusi buat anak meng belum ketemu. Ibuku yang pulang dari hajatan datang dan menanyakan kabar. Aku bilang apa adanya. 

"Uwis tak kei degan,  ora ketang sithik yo diombe sih. Mbuh iso mari opo ora!" ujarku pendek. Akhir-akhir ini aku malas bicara panjang lebar. Mungkin karena sedang dalam kondisiku tidak fit. 

"lha terus pie? Anake ket esuk mau rung diombeni?!" katanya lagi. Aku tercenung bingung. Lalu aku teringat kalau di Simo ada toko kucing. Mungkin di sana ada yang menjual dot dan susu.

"Yo bar iki tak neng Simo,  Mak! Tak golekne dot karo susu. Mugo-mugo gelem lan iso diombeni. " ujarku dengan sedikit cemas. Aku memang awam soal kitten. Namun aku berniat belajar tentang hal ini. 

Jarum pendek di jam dinding menunjukkan waktu jam setengah lima sore. Langit bergelombang berwarna abu-abu. Angin bertiup dingin menusuk sampai ke tulang sungsum. Aku mengambil dompet,  kunci motor dan tentu saja jaket andalanku. Di cuaca yang tak tentu seperti ini, menjaga agar tubuh tak diterobos angin adalah sesuatu yang penting. 

Dalam satu hentakan motor Karismaku telah pergi menembus dinginnya sore ini demi susu dan dot anak kucing yang terus meraung karena lapar. It's tough life for me and I think, soon for the kittens. 

Tiba di Pasar Simo. 






Senin, 02 Agustus 2021

Dani Bunder

Dani adalah juniorku beda jurusan di ISI Solo. Orangnya sangat ramah dan bersemangat. Saking ramah dan baiknya, aku sampai mengira kalau dia mungkin naksir aku. GR banget ya kan, soalnya doi pernah tuh berteriak manggil-manggil namaku saat kami sedang kuliah di teater terbuka dekat masjid kampus. Langsung seantero kelas men-ciyee-ciyee kan aku. Aku kan jadi tersipu malu. Hihihi

Pertemuan terakhirku dengan Dani ialah dua tahun yang lalu, sebelum masa pandemi tentu saja. Di suatu pagi yang agak mendung kami berjumpa di Bis Solo Trans. Kalau gak salah dia mau ngajar tari di sebuah sekolah gitu. Kami ngobrol santai tentang banyak hal.  Lalu dia nyeletuk dong. 

'Mas, Tiara kae lho belum nikah. Mungkin saja doi jodohmu!' aku tertegun, lalu tertawa malu-malu. Kok bisa-bisanya abis ngobrol soal pekerjaan langsung pindah tema yang sangat gayeng. 

Kami berpisah di sebuah shelter bis. Ia berpamitan dan aku melambaikan tangan sambil tersenyum.  Ah benar kan, ia orangnya sangat ramah dan bersemangat.

Dan pagi ini aku mendengar kabar kalau Dani sudah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Aku lagi-lagi tertegun. Di masa pandemi ini, orang-orang yang aku kenal pergi ke alam kematian satu demi satu. 

Rasanya sedih dan gak percaya juga sih. Namun aku rasa mendoakan mereka adalah pilihan terbaik daripada sekedar terjebak di kubangan ketidakpercayaan. Selamat jalan Dani, dan semua orang yang aku kenal namun sudah berpulang. Semoga kalian diberi tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Al fatehah. 

Mujix
Sedang mencoba menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Kadang rebahan juga sih. 
Simo,  2 Agustus 2021